Rabu 27 Oct 2021 07:42 WIB

Menilik Islam Makhachev, Suksesor Khabib Nurmagomedov

Ia adalah salah satu the Warrior of Dagestan.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Khabib Nurmagomedov (kiri) bersama Islam Makhachev.
Foto: Dok. IG: @islam_makhachev
Khabib Nurmagomedov (kiri) bersama Islam Makhachev.

REPUBLIKA.CO.ID, Dagestan, sebuah wilayah yang termasuk ke dalam teritorial Rusia tak habis-habisnya menghasilkan petarung jempolan. Publik mungkin sudah lebih dulu akrab mendengar nama Khabib Nurmagomedov, mantan atlet Ultimate Fighting Championship (UFC) yang dijuluki The Eagles.

Bukan tanpa sebab penikmat UFC mengelu-elukan Khabib. Pasalnya, petarung muslim yang taat itu mengemas rekor mengesankan dengan 29 kemenangan tanpa pernah kalah sekalipun. 

Namun sayangnya, Khabib memutuskan pensiun setelah menumbangkan Justin Gaethje di UFC 254 pada 25 Oktober tahun lalu. Demi sang ibu, pria berusia 32 tahun itu memilih hengkang dari Octagon alih-alih menggenapkan rekornya menjadi 30 kemenangan. 

Publik pun berharap dinasti yang ditinggalkan Khabib tidak sirna. Perhatian akhirnya berpaling kepada petarung yang sama-sama berasal dari Dagestan, Islam Makhachev. Walaupun namanya belum sementereng Khabib, Makhachev bukanlah atlet sembarangan. 

Makhachev merupakan didikan almarhum Abdulmanap Nurmagomedov, ayah dari Khabib. Dengan bekal juara dunia olahraga bela diri Sambo pada 2016 lalu, Makhachev memberanikan diri bergabung dengan UFC di kelas ringan.

Pria kelahiran 27 Oktober 1991 digadang-gadang bakal menjadi kandidat terkuat penyabet gelar UFC kelas ringan masa kini. Dengan catatan 20 kemenangan, Makachev tak banyak berbeda seperti sang senior, Khabib, karena baru satu kali menelan kekalahan. 

Dalam catatan MMA Junkie, Makhachev pun disebut sebagai petarung paling licin sepanjang sejarah UFC. Sebab, ia hanya mendapat pukulan bersih sebanyak 0,77 kali di setiap menitnya. Dengan mengandalkan teknik bawah seperti Khabib, ia pun menggoreskan tingkat bantingan sukses mencaai 69 persen sekaligus menjadi yang tertinggi di UFC. 

Baca juga : KUP: Islam Ibadah Fasilitasi, Islam Politik Tindas?

Setelah pertarungan kontra Thiago Moises di UFC Fight Night pada 18 Juli lalu berakhir tanpa pemenang, Makhachev tidak ingin membuang-buang waktu saat diberi tahu bakal menghadapi petarung asal Selandia Baru, Dan Hooker di UFC 267 pada Ahad (31/10) WIB mendatang. 

Pertandingan itu terasa semakin panas karena masing-masing pihak akan berusaha mempertahankan rekor tak terkalahkan. Terlebih lagi, pertarungan nanti merupakan permintaan pribadi Dan Hooker setelah menumbangkan Rafael dos Anjos di UFC 266, akhir September lalu. 

Hooker tak gusar bakal menghadapi Makhachev yang belum pernah terkalahkan di delapan pertarungan terakhir plus disebut-sebut sebagai penerus Khabib. Terlebih lagi, Hooker sesumbar bakal melakoni pertarungan lima ronde walaupun sadar langkah itu disebut sebagai blunder. Sebab, Makhachev yang menguasai gulat diprediksi bakal mendominasi pertandingan. 

"Ayo bertarung di lima ronde," kata Dan Hooker di akun Twitter pribadinya, dikutip MMA News, Selasa (26/10). 

Melihat tingkah Hooker di Twitter, Makhachev pun langsung memberi respons. Ia mengatakan pilihan bertarung selama lima ronde merupakan langkah buruk.  "(Pertarungan lima ronde) akan lebih parah untukmu," ujar Makhachev. 

Ia mengklaim bisa mengalahkan Hooker selama 25 menit di Octagon. Makhachev yang pernah menggulung Thiago Moises di UFC Fight Night dengan teknik gulat, diprediksi bakal menerapkan pola serupa untuk membungkam Hooker.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement