Rabu 27 Oct 2021 10:18 WIB

Polisi Belum Pastikan Sebab Utama Kecelakaan Transjakarta

Polisi belum simpulkan kelalaian sopir Transjakarta sebagai penyebab utama.

Rep: Ali Mansur/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah penumpang menunggu kedatangan Bus Transjakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang menunggu kedatangan Bus Transjakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya belum menemukan penyebab utama tabrakan beruntun bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, pada Senin (25/10). Diduga faktor penyebab tabrakan diduga akibat kelalaian dari pengemudi bus Transjakarta. Dugaan tersebut masih perlu didalami lebih jauh.

"Patut diduga tapi belum dipastikan sebagai penyebab utama. Kita masih kumpulkan bukti yang cukup jadi masih dini untuk menyimpulkan bahwa penyebabnya adalah kelalaian dari sopir. Memang ada mungkin tapi kita belum bisa simpulkan," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, saat dihubungi, Rabu (27/10).

Baca Juga

Menurut Argo, cara kerja kepolisian dalam mengungkap sebuah kasus kecelakaan yaitu berdasarkan alat bukti. Saat ini pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti pendukung untuk memperkuat hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dari pihak Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas Polri. Juga dengan memeriksa sejumlah saksi-saksi.

"Sementara belum dapat menyimpulkan bahwa penyebab utamanya adalah kelalaian dari pengemudi bus Transjakarta. Mungkin masih ada faktor faktor (lain)," tutur Argo.

Sebelumnya, Korlantas Polri ikut melakukan olah TKP dan menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA). Teknologi yang dimiliki oleh tim TAA mampu menggambarkan secara visual untuk membantu mengungkap kecelakaan. Di dalamnya, terdapat grafik video, secara visual dan pengukuran dari lokasi itu.

Argo menjelaskan hasil analisis tim TAA mengungkap bahwa pengemudi bus Transjakarta berinisial J melaju dengan kecepatan sekitar 55,4 km/jam sebelum menabrak bus Transjakarta di depannya. Kemudian setelah tertabrak, bus Transjakarta yang berada di depan terseret hingga 17 meter.

"Jadi bus yang ditabrak mengerem kurang lebih sekitar 17 meter setelah 17 meter baru berhenti dan di situlah korban dievakuasi ada dua yang tidak tertolong sopir dan penumpang," terang Argo.

Akibat kecelakaan, 33 orang menjadi korban. Dua korban meninggal adalah sopir inisial J dan seorang penumpang yang duduk di bagian depan. Kemudian, lima orang menderita luka berat dan sisanya 26 luka ringan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement