REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali menyentil pinjaman online ilegal. Adapun keberadaan layanan pinjaman ini seharusnya bisa membantu masyarakat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kenyataannya tidak sedikit yang dirugikan karena teror sampai berujung bunuh diri.
"Di Indonesia saya pikir kita semua tahu dan lihat contoh yang sebenarnya tidak baik seperti pinjaman online, di mana orang-orang menderita akibat praktik semacam ini," ujarnya saat webinar seperti dikutip Rabu (27/10).
Menurutnya, saat ini memang semakin banyak masyarakat bergantung pada teknologi. Hal ini harus diikuti literasi keuangan semakin ditingkatkan.
Sri Mulyani berharap ekonomi syariah bisa ikut berperan dalam mengatasi persoalan tersebut, termasuk dari segi peraturan. Selain itu, institusi yang menjalankannya harus kredibel
“Financial technology atau fintech juga harus berperan maksimal dalam memberikan layanan dengan tidak eksploitatif, sehingga bisa menciptakan inklusi keuangan yang aman dan adil, daripada eksploitatif kelompok masyarakat dengan literasi keuangan yang rendah,” ucapnya.