REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti, mengatakan, pihaknya saat ini masih berkomunikasi bersama Pemerintah Pusat untuk mengantisipasi lonjakan kasus dan gelombang ketiga Covid-19. Menurut dia, meski ada kemungkinan gelombang ketiga terjadi, pihaknya belum mau berspekulasi mengenai kemungkinan detailnya.
"Kita tidak berani berspekulasi, tapi kita kerjakan. Termasuk bekerja bersama pemerintah pusat," tutur Widyastuti saat ditemui awak media, Selasa (26/10) malam.
Dia menambahkan, kontribusi pemerintah pusat saat ini adalah dengan membantu DKI melakukan genome sequencing. Lanjutnya, bantuan itu secara spesifik membantu DKI memeriksa berbagai kemungkinan adanya varian baru.
Ditanya upaya pencegahan melalui vaksinasi, Widyastuti menjelaskan lebih jauh. Menurut dia, vaksinasi saat ini memang tersendat oleh 1,8 juta warga DKI yang belum menerimanya karena banyak alasan.
"Kami saat ini sedang terus berupaya mencari (mereka), selain validasi dengan teman-teman dukcapil dan dinas kominfo, juga berbagai strategi termasuk teman-teman di wilayah untuk meningkatkan layanan," jelas dia.
Cara itu, diklaimnya cukup bermanfaat bagi sebagian warga yang belum menerima vaksinasi. Pasalnya, waktu buka layanan vaksin yang diperpanjang hingga malam, dimanfaatkan para pekerja yang hanya memiliki waktu itu. "Ternyata memang segmentasinya ada, jadi kita siapkan," tuturnya.
Secara umum maupun per kelompok usia, kata dia, masih banyak warga yang belum divaksinasi. Namun demikian, para tenaga kesehatan di DKI diklaim dia telah seluruhnya divaksin.