REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan kondisi stabilitas keuangan berada kondisi normal pada kuartal III 2021. Hal ini didorong pemulihan aktivitas ekonomi seperti PMI manufaktur secara ekspansif, indeks belanja masyarakat, penjualan kendaraan bermotor, penjualan semen, dan konsumsi listrik.
Ketua KSSK Sri Mulyani mengatakan pemulihan aktivitas ekonomi seiring membaiknya penanganan kasus Covid-19. “Kondisi stabilitas sistem keuangan pada triwulan III-2021 berada dalam kondisi normal seiring dengan penurunan signifikan kasus Covid-19,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (27/10).
Menurutnya penurunan kasus harian Covid-19 memungkinkan terjadinya pelonggaran penerapan PPKM yang berimplikasi pada mulai pulihnya aktivitas ekonomi domestik.
"Kasus harian telah menunjukkan penurunan sejak awal Agustus 2021. Perkembangan ini mendorong pelonggaran aktivitas masyarakat atau PPKM, sehingga aktivitas ekonomi secara bertahap semakin pulih," ucapnya.
Ke depan, pemerintah mewaspadai risiko dari kondisi global yaitu munculnya gelombang varian baru Covid-19, ketimpangan distribusi vaksin, serta gangguan pada suplai global yang bisa meningkatkan tingkat inflasi.
"Global supply disruption yang lebih panjang, telah menimbulkan kenaikan harga seperti harga-harga energi, serta memicu terjadinya inflasi," ucapnya.