REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada 14 orang warga sekolah yang dinyatakan reaktif Covid-19, seiring dengan berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di tengah pandemi Covid-19. Belasan orang tersebut diketahui reaktif usai dilakukan tes swab antigen secara acak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar menjelaskan pengambilan sampel dilakukan terhadap 249 sekolah yang ada di Tangsel. Ratusan sekolah itu meliputi dua sekolah jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD)/ sederajat, 21 jenjang taman kanak-kanak (TK)/ sederajat, dan 141 jenjang sekolah dasar (SD)/ sederajat. Selain itu, 49 jenjang sekolah menengah pertama (SMP)/ sederajat, dan 33 jenjang sekolah menengah atas (SMA)/ sederajat, serta tiga pondok pesantren.
“Sasarannya adalah guru, murid, dan yang lainnya. Perinciannya 2.447 guru, 3.215 murid, dan 149 orang kategori yang lainnya dengan total sampel 5.811,” kata Allin kepada wartawan, Rabu (27/10).
Tes tersebut dilakukan sekitar akhir September 2021 atau dua pekan setelah dimulai PTM di Tangsel pada 6 September 2021. "Yang 14 itu (reaktif) kami mengadakan tes waktu awal-awal mulai PTM, dua minggu setelah PTM berlangsung, sampai minggu lalu. Itu laporan minggu lalu," jelasnya.
Namun, Allin mengatakan, belasan orang tersebut sudah dinyatakan negatif Covid-19 setelah dilakukan tes polymerase chain reaction (PCR). Allin menyebut belum ada hasil positif Covid-19 dari tes PCR hingga saat.
"Total 14 orang dari mulai tes dilaksanakan, sudah dicek ulang dengan PCR dan hasilnya negatif,” ujarnya. Yang PCR belum (ada kasus positif)," katanya.
Atas temuan tersebut, Allin menuturkan, bersama dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di setiap sekolah melakukan sejumlah upaya menekan penyebaran Covid-19. Dia mengimbau warga sekolah lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.