Rabu 27 Oct 2021 18:50 WIB

Menlu China Bertemu Petinggi Taliban di Doha

Afghanistan mengatakan tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan China

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pemimpin senior Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar. Afghanistan mengatakan tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan China.
Foto: Istimewa
Pemimpin senior Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar. Afghanistan mengatakan tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan China.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Menteri Luar Negeri (menlu) China Wang Yi bertemu dengan Wakil Ketua Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar dan petinggi Taliban lainnya di Doha, Qatar. Dalam pernyataan yang dirilis Selasa (26/10) kemarin disebutkan mereka membahas situasi terbaru di Afghanistan.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Taliban di Kabul, pihak Afghanistan mengatakan tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan China. Anadolu Agency melaporkan Taliban berterima kasih pada bantuan kemanusiaan Beijing.

Baca Juga

"Yang Terhormat Muttaqi meminta pihak China untuk mengatasi masalah berkaitan dengan perdagangan Afghanistan dan memfasilitasi ekspor marmer onyx, tanaman mewah, aprikot kering, almond, buah ara kering, pistachio, dan khususnya kacang pinus," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan Qahar Balkhi seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu (27/10).

Balkhi menambahkan pihak Afghanistan yang dipimpin penjabat Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi juga meminta China memberikan kesempatan pendidikan bagi siswa Afghanistan untuk belajar di China.

"Menteri Wang Yi menyambut baik perubahan positif baru-baru ini di Afghanistan dan menyoroti hubungan bersejarah China-Afghanistan. Ia menambahkan China akan bekerja sama dengan dasar kepentingan bersama kedua negara dan tidak akan mengintervensi urusan internal Afghanistan," kata Balkhi.

Dalam pernyataan yang terpisah, Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi pertemuan Wang dan Baradar di Doha. Kedutaan Besar China di Thailand mengeluarkan pernyataan mengenai pertemuan tersebut.

Dalam pernyataan, Wang mengatakan saat ini Afghanistan menghadapi empat tantangan yaitu krisis kemanusian, kekacauan ekonomi, ancaman teroris, dan tantangan dalam menjalankan pemerintahan. "China berharap Taliban di Afghanistan dapat menunjukkan keterbukaan dan inklusivitas lebih jauh dan menyatukan semua kelompok etnis dan faksi di Afghanistan untuk bekerja sama dalam rekonstruksi perdamaian," kata Kedutaan China dalam pernyataan tersebut.

"Mereka harus melindungi dengan efektif hak-hak dan kepentingan perempuan dan anak-anak, mengadopsi kebijakan bersahabat pada negara-negara tetangga, dan membangun negara yang modern yang sesuai keinginan masyarakat dan sesuai perkembangan zaman," tambah mereka.

Wang mengatakan China selalu menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan. China juga mendukung kemerdekaan rakyat Afghanistan dalam menentukan nasib dan jalur pembangunan mereka sendiri.

"Organisasi yang ditetapkan PBB sebagai kelompok teroris internasional, East Turkestan Islamic Movement (ETIM) tidak hanya ancaman langsung bagi keamanan nasional dan integritas wilayah China tapi juga membahayakan stabilitas domestik dan stabilitas jangka panjang dan keamanan Afghanistan," kata pernyataan Kedutaan Besar China.

"China berharap dan yakin, Taliban di Afghanistan akan membuat terobosan bersih dengan ETIM dan organisasi teroris lainnya dan mengambil langkah efektif untuk menindak tegas mereka," tambah China dalam pernyataan tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement