Rabu 27 Oct 2021 19:41 WIB

Tak Ada Penambahan Kasus Covid-19 di Tasikmalaya

Kasus covid 19 di Tasikmalaya terus melandai.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Tak Ada Penambahan Kasus Covid-19 di Tasikmalaya. Foto:   Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya menyemprotkan cairan disinfektan di ruang kelas SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (21/10/2021). PMI Kota Tasikmalaya melaksanakan penyemprotan disinfektan di sejumlah sekolah sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Tak Ada Penambahan Kasus Covid-19 di Tasikmalaya. Foto: Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya menyemprotkan cairan disinfektan di ruang kelas SMA Negeri 8 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (21/10/2021). PMI Kota Tasikmalaya melaksanakan penyemprotan disinfektan di sejumlah sekolah sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus melandai. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dalam beberapa hari terakhir tak ditemukan adanya penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. 

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, total kasus Covid-19 yang aktif saat ini hanya tersisa 14 orang. Artinya, menurut dia, penanganan pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah jauh lebih baik.

Baca Juga

"Sebetulnya kita sudah bisa masuk PPKM Level 2. Tapi karena sekarang vaksinansi jadi satu variabel penilaian, jadi kita belum bisa ke Level 2," kata dia, Rabu (27/10).

Yusuf mengakui, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kota Tasikmalaya saat ini masih di bawah 50 persen dari sasaran. Sementara vaksinasi Covid-19 untuk lansia, capaiannya belum menembus angka 30 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, tak adanya penambahan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir bukan berarti pihaknya tak melakukan penelusuran dan pengetesan. Penelurusan dan pengetesan tetap dilakukan setiap harinya. 

"Tes itu kan bukan hanya untuk kontak erat. Kan banyak ruang-ruang tertentu yang bisa dikejar untuk pengetesan," kata dia ketika dikonfirmasi Republika.

Ia mencontohkan, ketika dilakukan tes CPNS di Kota Tasikmalaya, setiap peserta harus melakukan tes swab antigen untuk memastikan tak terpapar Covid-19. Selain itu, orang yang akan berpergian juga banyak yang melakukan pengetesan. 

"Kami juga melakukan pengetesan secara berkala kepada pelaku usaha dan pemerintah, apalagi untuk nakes. Kami juga di dinkes masih melayani untuk pengetesan. Kita buka terus," ujar dia.

Uus menyebutkan, saat ini hanya terdapat 14 kasus Covid-19 yang aktif di Kota Tasikmalaya. Dari 14 kasus itu, hanya satu orang yang menjalani isolasi di rumah sakit. Sementara 13 orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing lantaran tak bergejala.

Data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit berada di angka 1,65 persen. Dari total 242 tempat tidur yang tersedia, hantmya empat unit yang digunakan untuk isolasi pasien Covid-19. Dari empat pasien itu, hanya satu orang yang merupakan warga Kota Tasikmalaya. Sisanya merupakan warga dari luar kota.

Percepatan Vaksinasi

Uus menambahkan, pihaknya juga terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19. Ia menyebutkan, secara total, cakupan vaksinasi Covid-19 sudah hampir menyentuh angka 50 persen.  

Berdasarkan data Dinas Kesehatan per 26 Oktober, dari total sasaran 560.243 orang, sebanyak 270.530 orang atau 48,29 persen telah menjalani vaksinasi dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua telah dilakukan kepada 171.476 orang atau 30,61 persen. 

"Secara umum sudah mendekati 50 persen. Namun untuk lansia memang masih sulit dijangkau," ujar Uus.

Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk lansia di Kota Tasikmalaya sudah mencapai 29,46 persen atau 17.243 orang dari total sasaran 58.522 orang. Untuk vaksinasi dosis kedua mencapai 19,52 persen atau 11.425 orang.

Uus mengakui, capakupan vaksinasi untuk lansia masih jauh untuk mencapai target 40 persen agar Kota Tasikmalaya dapat bertatus Level 2 dalam penerapan PPKM. Namun, manurut dia, pihaknya sudah siapkan strategi untuk menjaring lansia dalam pelaksanaan vaksinasi. Pertama, pihaknya bekerja sama dengan beberapa OPD untuk merangkul binaannya untuk menjaring lansia. 

Kedua, petugas melakukan penjemputan lansia dari rumah ke rumah, kemudian dibawa ke puskemas terdekat untuk vaksinasi. Apabila tidak bisa, baru pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara door to door untuk lansia. 

"Memang lansia ini terkendala mobilisasi. Mengingat usia mereka tak lagi muda," kata Uus.

Ia memprediksi, cakupan 40 persen vaksinasi lansia, baru bisa dicapai dalam tiga pekan ke depan. "Mudah-mudahan ada percepatan agar bisa naik signifikan capaiannya," kata dia.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement