Rabu 27 Oct 2021 20:26 WIB

AWG akan Gelar Pekan Solidaritas Palestina

Pendudukan Israel atas Palestina adalah penjajahan yang mesti dilawan semua pihak.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Warga yang tergabung dalam Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) berunjukrasa terkait konflik Palestina-Israel di kawasan Tugu Muda, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/5/2021). Mereka mendesak kepada masyarakat dunia maupun Pemerintah Indonesia agar menyerukan penghentian konflik Palestina-Israel yang telah mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa warga sipil serta anak-anak di pihak Palestina yang dinilai telah melanggar HAM.
Foto: AJI STYAWAN/ANTARA
Warga yang tergabung dalam Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) berunjukrasa terkait konflik Palestina-Israel di kawasan Tugu Muda, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/5/2021). Mereka mendesak kepada masyarakat dunia maupun Pemerintah Indonesia agar menyerukan penghentian konflik Palestina-Israel yang telah mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa warga sipil serta anak-anak di pihak Palestina yang dinilai telah melanggar HAM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Aqsa Working Group (AWG) berencana menggelar Pekan Solidaritas Palestina pada 22-29 November mendatang. AWG berharap kegiatan tersebut dapat diselenggarakan rutin setiap tahun.

Ketua Presidium AWG M Anshorullah mengungkapkan, terdapat beberapa peristiwa bersejarah terkait isu Palestina yang terjadi pada November. Pada 2 November, misalnya, Palestina memperingati lahirnya Deklarasi Balfour.

Baca Juga

Deklarasi Balfour merupakan sebuah pernyataan publik yang ditandatangani dan dipublikasikan menteri luar negeri Inggris James Arthur Balfour pada 2 November 1917. Dalam surat tersebut, Balfour mengungkapkan bahwa Pemerintah Inggris bersimpati dan memandang positif aspirasi Zionis untuk mendirikan tanah air bagi bangsa Yahudi di Palestina.

Kala itu Palestina merupakan wilayah kekuasaan Kekaisaran Ottoman yang tengah berkonfrontasi dengan Inggris dan sekutunya dalam Perang Dunia I. Deklarasi Balfour mendorong migrasi besar-besaran orang-orang Yahudi di seluruh dunia ke Palestina.

Anshorullah mengungkapkan, selain Deklarasi Balfour, pada 11 November, rakyat Palestina juga memperingati wafatnya mantan presiden Palestina Yasser Arafat. Sehari kemudian, yakni pada 12 November, Palestina memperingati kemerdekaannya. Lalu pada 29 November adalah Hari Solidaritas Palestina Internasional yang ditetapkan PBB.

 “Kami ingin memulai, khususnya di Indonesia, menyelenggarakan Pekan Solidaritas Palestina di bulan November setiap tahun,” kata Anshorullah dalam pertemuan virtual bersama Republika pada Rabu (27/10).

Dia menjelaskan, untuk permulaan tahun ini, AWG ingin mengadakan beberapa kegiatan di Pekan Solidaritas Palestina. Satu di antaranya adalah menggelar sarasehan dengan mengundang tokoh-tokoh serta lembaga swadaya masyarakat lintas-agama yang pro-Palestina. AWG memang tak membatasi kegiatannya pada umat Islam semata. Sebab pendudukan Israel atas Palestina adalah bentuk penjajahan yang mesti dilawan semua kalangan.

Selain sarasehan, AWG juga hendak menggelar webinar bertajuk “Indonesia for Palestine”. “Kami juga ingin menyelenggarakan pengibaran bendera Indonesia dan Palestina di puncak gunung. Kami pun bakal menggelar lomba-lomba terkait (Masjid) Al-Aqsa serta Palestina di berbagai daerah, mulai dari SD hingga SMA,” kata Anshorullah.

AWG, yang berdiri pada Agustus 2008, memiliki 13 biro di seluruh Indonesia. Di setiap biro, terdapat jaringan Pondok Pesantren Al-Fattah. Mereka yang bakal dirangkul AWG untuk melaksanakan lomba-lomba terkait Palestina di Pekan Solidaritas Palestina pada November mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement