REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Swedia akan mulai menawarkan suntikan penguat COVID-19 kepada orang berusia 65 tahun ke atas. Kemudian, para pekerja medis hingga petugas bencana juga akan menerima booster vaksin secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang.
Dilansir dari reuters, Rabu (27/10), suntikan booster vaksin mRNA akan diperluas secara bertahap untuk mencakup semua orang di Swedia, bahkan bagi penduduk berusia 16 tahun atau lebih selama musim dingin dan musim semi. "Fakta bahwa begitu banyak yang telah divaksin, kami dapat menjalani hidup kami sedikit lebih seperti biasanya," kata Menteri Kesehatan Swedia Lena Hallengren dalam konferensi pers.
"Sekarang kami menawarkan suntikan booster hingga 1,5 juta lebih," lanjut Hallengren.
Staf kesehatan yang akan ditawari booster, termasuk semua karyawan yang terlibat dalam perawatan di rumah, panti jompo dan program bantuan hidup. Infeksi COVID-19 di Swedia masih dalam angka cukup rendah selama empat minggu. Angka COVID-189 masih rendah setelah hampir semua lockdown dihapuskan di Swedia.
Namun, kematian akibat COVID-19 di Swedia perlahan naik pada musim panas yang lambat. Jumlah kematian COVID-19 selama pandemi di atas angka 15.000 orang hingga pekan ini.
"Menurut penelitian, kami melihat efek antibodi yang berkurang. Kami melihat selama musim panas bahwa kami mengalami wabah di panti jompo," kata kepala Badan Kesehatan Masyarakat Johan Carlson.
"Dosis ketiga memberikan peningkatan substansial dalam antibodi," lanjut Carlson.
Sebelumnya, orang yang tinggal di panti jompo dan mereka yang berusia 80 tahun atau lebih memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan booster enam bulan setelah dosis kedua. Sekitar 85 persen dari semua orang Swedia berusia 16 tahun ke atas telah mendapatkan satu suntikan vaksin dan 80 persen telah mendapatkan dua suntikan atau lebih.
Dalam beberapa minggu terakhir, vaksinasi juga telah ditawarkan kepada anak-anak dalam kelompok usia 12-15 tahun meskipun hanya sedikit yang menerima vaksinasi.