Rabu 27 Oct 2021 21:28 WIB

Satgas Covid-19: Tingkat Kepatuhan Prokes Menurun

Situasi ini berbahaya karena bisa menjadi celah penularan Covid-19 secara masif.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Mas Alamil Huda
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro menyoroti penurunan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes). Situasi ini dinilai berbahaya karena bisa menjadi celah penularan Covid-19 secara masif.

“Dari seluruh lokasi kerumunan yang dipantau dalam tujuh hari terakhir, restoran dan kedai (20,6 persen) dan tempat wisata (9,9 persen) termasuk ke dalam kategori kepatuhan memakai masker kurang dari 60 persen. Ini adalah titik lengah,” ujar Reisa dalam Konfrensi Pers secara daring, Rabu (27/10).

Ia mengingatkan, meski berkumpul dengan orang-orang yang sudah divaksin dan diketahui status kesehatannya melalui aplikasi PeduliLindungi, namun sebaiknya kita tidak terlalu percaya diri untuk berkerumun dan melakukan kontak tanpa memakai masker.

Apalagi, kata Reisa, cakupan vaksinasi nasional belum mencapai 100 persen. Menurutnya, baru sekitar 25 persen dari kelompok masyarakat rentan yang divaksin lengkap dan baru 50 persen warga rentan dan umum yang sudah vaksin dosis pertama. Untuk kelompok usia 12-17 tahun, baru 3,1 juta lebih anak yang telah divaksin lengkap dan 3,8 juta baru mendapatkan dosis pertama.

“Dan yang paling serius adalah kaum lansia masih banyak yang harus dipersuasi untuk ikut vaksinasi,” tuturnya.

Cakupan vaksinasi lansia saat ini, kata Reisa, masih jauh dari harapan, karena lansia adalah kelompok pertama yang divaksinasi sejak awal tahun 2021. Reisa menyebutkan, ini adalah titik lengah yang besar. Apabila di ruang publik masih banyak yang belum divaksin, risiko tertular Covid-19 masih tetap tinggi. Selama konfirmasi kasus baru masih ada, meski rendah, fakta tersebut menunjukkan bahwa penularan masih terjadi.

Karena itu ia terus mengajak masyarakat untuk bantu gencarkan vaksinasi lansia, kelompok rentan dan anak, sambil tetap disiplin protokol kesehatan, yakni mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Juga mengimbau untuk mengurangi mobilitas serta menjauhi kerumunan.

“Pandemi masih ada, dia tidak berakhir di kota dan kabupaten kita kalau tidak berakhir di seluruh Indonesia,” tegas Reisa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement