REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengawali hari dengan minum kopi telah menjadi rutinitas bagi banyak orang. Selain dapat memberikan kesegaran, minuman berkafein ini ternyata dapat menunjang kesehatan hati.
Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi yang dilakukan tim peneliti di Amerika Serikat. Tim peneliti memantau data dari sekitar 4.500 pasien yang pada 2017-2019 telah berpartisipasi dalam sebuah survei. Dalam survei ini, tim peneliti bertanya mengenai apa yang mereka makan dan minum.
Para pasien yang terlibat sebagai partisipan berada pada rentang usia 20 tahun ke atas dengan rerata usia 48 tahun. Sebanyak 73 persen partisipan memiliki tubuh gemuk.
Hasil studi menunjukkan tak adanya hubungan antara konsumsi kopi dengan lemak hati. Akan tetapi, tim peneliti menemukan adanya hubungan konsumsi kopi dengan kekakuan hati.
Menurut studi ini, individu yang minum lebih dari tiga cangkir kopi per hari memiliki kekakuan hati yang lebih rendah. Dengan kata lain, minum lebih dari tiga cangkir kopi per hari berkaitan dengan masalah hati yang lebih sedikit.
Kekakuan hati diketahui berkaitan dengan masalah fibrosis hati. Kekakuan hati lebih dari 9,5 kilopascal merupakan tanda dari fibrosis hati yang dapat berkembang menjadi sirosis hati.
"Ada ahli-ahli hepatologi di dunia yang secara aktif merekomendasikan kopi (kepada pasien). Mereka akan merasa mendapatkan dukungan dari data-data ini," ujar asisten profesor di bidang gastroenterologi dari University of Michigan Elliot Tapper MD, seperti dilansir WebMD, beberapa waktu lalu.
Terlepas dari temuan tersebut, Tapper memilih untuk menunggu ada lebih banyak ada pendukung sebelum merekomendasikan kopi kepada pasien. Di sisi lain, Tapper mengatakan temuan terbaru ini akan menjadi hal yang penting bagi pasien, khususnya pasien yang memiliki ketertarikan pada pengobatan alami.
"Bahwa tidak apa-apa untuk menambahkan kopi ke dalam keseharian mereka," ujar Tapper.
Sebuah studi berbeda di Inggris menemukan bahwa kopi tampak dapat memberikan perlindungan untuk melawan penyakit hati kronis. Hanya saja, studi ini menyamaratakan jumlah kandungan kafein dalam satu cangkir kopi, meski kopi tersebut berasal dari jenis kopi yang berbeda.
Profesor di bidang biokimia dari Institute of the Liver and Digestive Health di University College London Nathan Davies PhD turut mengingatkan bahwa ada beragam faktor lain yang juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya penyakit hati, seperti faktor gizi dan perilaku. Faktor-faktor ini juga tetap perlu diperhatikan.