Kamis 28 Oct 2021 12:23 WIB

Jokowi Sebut Pemuda Miliki Peran Sentral Pimpin Perubahan

Jokowi mengatakan pemuda merupakan kekuatan terbesar dan harus memanfaatkan peluang.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Biro Pers Media Kepresidenan/Kris
Presiden Joko Widodo (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemuda memiliki peran sentral menjadi pemimpin perubahan di era digital saat ini. Jokowi menyebut, pemuda merupakan kekuatan terbesar dari bonus demografi bangsa yang memiliki jiwa pemberani untuk mengambil risiko dan memanfaatkan peluang yang ada, serta inovatif.

Menurutnya, menjadi pemuda seharusnya tidak dibatasi oleh usia karena seluruh masyarakat harus terus menggali diri dengan perubahan terbaru. Hal ini disampaikan Jokowi saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/10).

Baca Juga

"Yang muda harus terus bekali diri dengan yang terkini, yang terbaru. Generasi sebelumnya harus terus meremajakan diri, mengadopsi cara-cara baru, dalam berpikir dan bekerja," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, semakin bertumbuhnya start-up yang sukses menjadi pemain global merupakan bukti dari kekuatan pemuda. Selain itu, karya dan prestasi anak bangsa di kancah global juga semakin bertambah.

"Karya-karya musisi dan seniman-seniman muda Indonesia yang punya reputasi dunia semakin banyak, semakin bertambah. Prestasi besar atlet pemuda kita mengharumkan nama bangsa," katanya.

Dalam dunia yang penuh disrupsi, Presiden berpandangan, saat ini merupakan waktu bagi para kaum muda menjadi pemimpin untuk memenangkan kompetisi dan menguasai teknologi. Pemuda harus bisa menjadi pemimpin yang berani mengambil inisiatif, tetapi tetap humanis.

"Pemimpin yang mau terus belajar kepada siapa saja, tentang apa saja, dan yang terlebih penting pemimpin yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.

Jokowi memahami, tidak semua pemuda Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan tinggi, memahami dunia yang penuh disrupsi, memahami dunia yang menuju ke mana, dan memahami perkembangan IPTEK terbaru.

Namun, ia menekankan agar pemuda Indonesia harus saling berbagi informasi, pengetahuan, dan keterampilan sehingga semua anak Indonesia dapat berkontribusi yang lebih besar kepada kemanusiaan dan kemajuan bangsa.

"Itulah esensi kepemimpinan. Kepemimpinan adalah membantu yang tidak bisa menjadi bisa dan membantu yang sudah bisa menjadi lebih bisa lagi. Kepemimpinan itu bukan posisi, apalagi jabatan. Kepemimpinan adalah pengaruh, kepemimpinan adalah inspirasi, kepemimpinan adalah yang membuat visi menjadi kenyataan," jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement