Kamis 28 Oct 2021 13:47 WIB

Mendes Resmikan 9 Desa Wisata Dekat Sirkuit Mandalika 

Sembilan desa wisata itu diproyeksikan bisa menggerakkan roda ekonomi warga setempat.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, meresmikan sembilan desa wisata di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (27/10). Kesembilan desa itu berlokasi tak jauh dari Sirkuit Mandalika. 

Halim mengatakan, sembilan desa wisata itu diproyeksikan bisa menggerakkan roda ekonomi warga setempat. Selain itu, keberadaannya diharapkan bakal mendukung program Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika menuju Superbike World Championship. 

Oleh karenanya, pihaknya memberikan bantuan dana kepada sembilan desa itu guna menyambut MotoGP pada Maret 2022. Bantuan dana diberikan untuk pengembangan jalan lingkungan, home stay, kios dan kedai, gazebo, balai kesenian, dan teknologi informasi. 

Bantuan dana itu, kata dia, perlu dilakukan karena gelaran MotoGP pasti akan menyedot banyak wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. "Kesempatan tersebut harus ditangkap sebagai peluang yang memberikan dampak ekonomi bagi warga desa di Lombok Timur,” kata Halim di Desa Sembalun Bumbung, Lombok Timur, Rabu (27/10), sebagaimana dikutip dari siaran persnya.

Sembilan desa wisata di Lombok Timur itu adalah Desa Sembalun Bumbung, Desa Sembalun, Desa Pringgasela, Desa Seruni Mumbul, dan Desa Kembang Kuning. Lalu Desa Sesaot, Desa Sekotong, Desa Malaka, dan Desa Senaru. 

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyampaikan, terima kasih kepada Mendes PDTT yang berkenan memberikan bantuan terhadap sembilan desa wisata yang berada di daerahnya. Menurut dia, tantangan wisata saat ini bukan hanya mendandani eksotisme daerah, melainkan harus menyajikan keramahan sehingga membuat orang yang datang merasa nyaman. 

"Oleh karena itu, mudah-mudahan cara berkomunikasi dan cara menghidangkan eksotisme kita juga dibekali dengan kemampuan yang up to date," ujar Zulkieflimansyah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement