Kamis 28 Oct 2021 18:30 WIB

3 Siksa Pedih untuk Pemakan Harta Anak Yatim Secara Zalim

Para pemakan harta anak yatim secara zalim diancam azab diakhirat

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Para pemakan harta anak yatim secara zalim diancam azab diakhirat. Ilustrasi anak yatim
Foto: Republika/Yasin Habibi
Para pemakan harta anak yatim secara zalim diancam azab diakhirat. Ilustrasi anak yatim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jika Anda mendapat kepercayaan untuk mengasuh anak-anak yatim, atau jika di sekeliling tempat tinggal Anda ada anak yatim maka jangan sekali-kali mengambil hartanya secara zalim. 

Semisal Anda menggunakan uang anak yatim untuk keperluan diri Anda tanpa seizin anak itu, atau dengan zalim Anda mengambil warisan anak yatim itu. Perbuatan demikian sangat dibenci Allah SWT dan Rasul-Nya.  

Baca Juga

Berikut sejumlah keterangan baik dalam Alquran maupun hadits yang menjelaskan siksaan-siksaan yang akan diperoleh orang-orang yang suka memakan harta anak yatim. Ini juga dapat ditemukan dalam kitab at-Targhib wa at-Tarhib karangan Imam Al Mundziri. 

Pertama, masuk neraka yang menyala-nyala. Allah berfirman dalam surat An Nisaa ayat 10:

إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارً‌ا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرً‌ا 

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim dengan zalim, sejatinya mereka memakan di dalam perutnya api neraka dan mereka akan masuk neraka yang menyala-nyala.” 

Kedua, dibangkitkan dari kubur dengan mulut berkobar api. 

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يُبْعَثُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَوْمٌ مِنْ قُبُوْرِهِمْ تَأَجَّجُ أَفْوَاهُهُمْ نَارًا ,فَقِيْلَ مَنْ هُمْ يَارَسُوْلَ اللَّهِ ؟ قَالَ  : اَلَمْ تَرَأَنَّ اللَّهَ يَقُوْلُ : إِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًاإِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِى بُطُوْنِهِمْ نَارًا.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Akan dibangkitkan pada hari kiamat suatu kaum dari kuburannya, berkobar-kobar api dimulutnya. Bertanya sahabat, siapa mereka ya Rasulullah? Rasul menjawab:  Tidaklah kamu mengerti bahwa Allah telah berfirman : 

إِنَّ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًاإِنَّمَا يَأْكُلُوْنَ فِى بُطُوْنِهِمْ نَارًا.

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya.” (HR Abu Ya’laa)

Ketiga, dimasukan batu neraka dari mulut ke dubur 

وَفِى حَدِيْثِ الْمِعْرَاجِ عِنْدَمُسْلِمٍ فَاِذَااَنَابِرِجَالٍ وَقَدْوُكِّلَ بِهِمْ رِجَالٌ يَفُكُّوْنَ لِحَاهُمْ وَاَخَرُوْنَ يَجِيْئُوْنَ بِالصُّخُوْرِمِنَ النَّارِفَيَقْذِفُوْنَهَا فِى أَفْوَاهِهِمْ فَتَخْرُجُ مِنْ اَدْبَارِهِمْ ,فَقُلْتُ يَاجِبْرِيْلُ مَنْ هَؤُلَاءِ قَالَ:  اَ لَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا اِنَّمَايَأْكُلُوْنَ فِى بُطُوْنِهِمْ نَارًا.

Disebutkan dalam hadits yang mengisahkan tentang Isra Miraj yang ada dalam Shahih Muslim. "Tiba-tiba saya (Rasulullah) bertemu dengan para lelaki, mereka diserahkan kepada orang lainnya yang membuka rahang mereka, berdatangan dengan membawa batu besar dari api neraka dan melemparkan kepada para lelaki itu. 

Kemudian batu itu keluar melalui dubur-dubur para lelaki itu. Maka aku bertanya,” Wahai Jibril siapa mereka?” Jibril berkata, “Mereka adalah orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api neraka.”  

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ مَا قَالُوْا ۗوَلَقَدْ قَالُوْا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ اِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوْا بِمَا لَمْ يَنَالُوْاۚ وَمَا نَقَمُوْٓا اِلَّآ اَنْ اَغْنٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ مِنْ فَضْلِهٖ ۚفَاِنْ يَّتُوْبُوْا يَكُ خَيْرًا لَّهُمْ ۚوَاِنْ يَّتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ عَذَابًا اَلِيْمًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَمَا لَهُمْ فِى الْاَرْضِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
Mereka (orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Muhammad). Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir setelah Islam, dan menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), sekiranya Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di bumi.

(QS. At-Taubah ayat 74)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement