Kamis 28 Oct 2021 18:58 WIB

Alkhairaat Minta Polisi Senantiasa Bersikap Adil

Ketua Umum PB Alkhairat Habib Ali mengatakan jangan sampai ada timbul diskriminasi.

Alkhairaat Minta Polisi Senantiasa Bersikap Adil. Polisi melakukan pengamanan unjuk rasa buruh di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (26/10/2021). Selain mengerahkan 508 personel kepolisian untuk mengamankan aksi unjuk rasa itu, Polrestabes Surabaya juga menyiagakan mobil Gerai Vaksin Keliling Respon Cepat Vaksin Merdeka untuk memfasilitasi vaksinasi COVID-19 bagi pengunjuk rasa di tempat tersebut.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Alkhairaat Minta Polisi Senantiasa Bersikap Adil. Polisi melakukan pengamanan unjuk rasa buruh di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (26/10/2021). Selain mengerahkan 508 personel kepolisian untuk mengamankan aksi unjuk rasa itu, Polrestabes Surabaya juga menyiagakan mobil Gerai Vaksin Keliling Respon Cepat Vaksin Merdeka untuk memfasilitasi vaksinasi COVID-19 bagi pengunjuk rasa di tempat tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pengurus Besar (PB) Alkhairaat meminta kepolisian senantiasa bersikap ta'dilu atau adil serta amanah dalam menyelesaikan setiap perkara yang sedang ditangani.

"Menyusul banyaknya sorotan publik terhadap kinerja oknum-oknum anggota Polri yang telah mencederai nilai-nilai hukum itu sendiri," kata Ketua Umum PB Alkhairat Habib Ali Bin Muhammad Aldjufri, Kamis (28/10).

Baca Juga

Menurut dia, institusi Kepolisian harus menegakkan hukum seadil-adilnya tanpa membedakan derajat masyarakat, orang bersalah harus diproses sesuai ketentuan hukum berlaku di negeri ini. Habib Ali mengatakan jangan sampai ada timbul diskriminasi.

Sebab, jika pelanggaran hukum itu ikut dilakukan oleh para penegaknya, maka akan menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan. Salah satu diantara dampak besar yang akan timbul jika krisis kepercayaan itu terjadi, yakni masyarakat mencari jalan penyelesaian setiap masalah dengan caranya masing-masing.

Oleh karena itu, Kapolri perlu mengambil langkah tegas terhadap sejumlah peristiwa yang melibatkan oknum-oknum anggota Polri pada yang terbukti secara sah dan meyakinkan telah berbuat pelanggaran. "Sekalipun oknum penegak hukum yang berbuat pelanggaran terbukti bersalah, maka dihukum sesuai prosedur yang berlaku, dan kalau pelanggaran itu berat, maka ada jalur pidana," jelas Ali.

Ia menambahkan, Indonesia adalah negara yang berdaulat sehingga jangan sampai jangan sampai timbul anggapan hukum dapat diabaikan jika pelaku memiliki kedudukan sosial yang tinggi, sedang kalau pelaku berasal dari kalangan faqir atau tidak memiliki kedudukan sosial, baru hukum akan ditegakkan.

"itu adalah contoh di masa Nabi, dan dikatakan itu merupakan salah satu yang menjadi penyebab hancurnya umat terdahulu," ucapnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta pimpinan tinggi maupun menengah Polri dapat jadi teladan bagi semua pihak, mengayomi, dan melayani masyarakat dan anggotanya. Menurut Sigit, pemimpin harus mampu menjadi teladan bagi semua pihak, sebagaimana semangat dari lahirnya konsep Presisi (prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement