Kamis 28 Oct 2021 23:00 WIB

RI-Malaysia Pertegas Komitmen Kerja Sama Soal Sawit

Indonesia mengajak Malaysia meningkatkan konsumsi CPO di domestik.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Warga berada di perkebunan kelapa sawit Leuwidamar, Lebak, Banten, Kamis (7/10/2021). Pemerintah menargetkan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari tahun 2020-2022 dapat terealisasi sebesar 540 ribu hektar yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga berada di perkebunan kelapa sawit Leuwidamar, Lebak, Banten, Kamis (7/10/2021). Pemerintah menargetkan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari tahun 2020-2022 dapat terealisasi sebesar 540 ribu hektar yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia mempertegas komitmen untuk bekerja sama terkait kebijakan kelapa sawit. Kerja sama yang dilakukan, antara lain, mengenai peningkatan konsumsi di domestik dan menggencarkan kampanye positif mengenai sawit. 

Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, komitmen tersebut dipertegas dalam pertemuan bilateral antara dirinya dengan Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia Zuraida Binti Kamaruddin di Jakarta pada Ahad (24/10) lalu. Airlangga mengatakan, kerja sama dengan Malaysia perlu terus dijaga karena Malaysia merupakan salah satu mitra ekonomi utama dalam hal investasi dan perdagangan. 

Airlangga menyebutkan, penanaman modal asing (PMA) yang berasal dari Malaysia sebesar 706,8 juta dolar AS dan tersebar di 1.324 proyek selama semester I 2021. Dari sisi perdagangan barang, volume perdagangan bilateral antarnegara tercatat sebesar 15,03 juta dolar AS pada 2020 dan 13,43 juta dolar AS pada Januari sampai Oktober 2021.

“Hal tersebut menunjukkan intensifnya hubungan bilateral kedua negara. Maka itu, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat bekerja sama dengan Malaysia. Saya percaya bahwa terlepas dari pandemi yang sedang berlangsung, ada banyak peluang yang harus dimanfaatkan kedua negara pada tahun-tahun mendatang,” kata Airlangga dalam keterangan resmi seperti dikutip pada Kamis (28/10).