Jumat 29 Oct 2021 04:40 WIB

Parpol Harus Manfaatkan Sikap Kritis Kaum Muda

Ada anggapan politik arus utama kurang menyerap aspirasi anak muda.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, melihat sikap kritis kaum muda dalam menyikapi berbagai isu terkini mengalami peningkatan. Ilustrasi
Foto: MGIT3
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, melihat sikap kritis kaum muda dalam menyikapi berbagai isu terkini mengalami peningkatan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, melihat sikap kritis kaum muda dalam menyikapi berbagai isu terkini mengalami peningkatan. Menurut dia, partai politik harus dapat memanfaatkan momentum tersebut agar regenerasi partai dapat berjalan.

“Kalau partai gagal menarik minat pemuda untuk politically engaged, maka partai sebagai garda terdepan dalam demokrasi akan sulit melakukan regenerasi dan partai akan dikuasai oleh elite-elite tua,” kata Burhanuddin dalam siaran pers, Kamis (28/10). 

Baca Juga

Burhanuddin mengatakan, tidak terlibatnya anak muda dalam politik praktis bukan berarti mereka apatis. Keterlibatan mereka tersendat karena terdapat anggapan politik secara arus utama kurang menyerap aspirasi anak muda. 

Burhanuddin mengungkapkan, kaum muda saat ini cukup kritis dalam menyikapi berbagai macam isu terkini. Dia menilai, meningkatnya sikap kritis anak muda harus diantisipasi partai politik untuk menarik mereka ikut aktif dalam kancah perpolitikan. 

Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka PKS Muda Institute dan meluncurkan gerakan pendaftaran bakal caleg muda PKS. Burhanuddin mengapresiasi langkah PKS yang telah memberikan kesempatan bagi anak muda untuk berkiprah di dunia politik. 

“Itu suatu terobosan untuk membuka kanal yang selama ini menyumbat aspirasi anak muda, yang dianggap politik secara mainstream kurang menyerap aspirasi anak muda,” tutur Burhan. 

Ia juga mengatakan PKS sebagai partai politik harus mendengar aspirasi dari kaum  muda dan memberi ruang khusus untuk berkiprah di kancah politik praktis. 

Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al Jufri, menyebut kedua kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan semangat sumpah pemuda. Semangat yang dia sebut mengedepankan kolaborasi dan semangat persatuan. "Memberi pesan agar kita selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan semangat untuk terus membangun kolaborasi," ujar Salim. 

Kegiatan itu dilaksanakan oleh Bidang Kepemudaan DPP PKS secara daring. Salim menyampaikan, partainya memberi ruang besar bagi generasi muda untuk bergabung dan berkiprah di dunia politik tanpa memandang latar belakang sosial budaya, profesi, kompetensi, dan lainnya.“PKS memberi ruang bagi seluruh generasi muda Indonesia, dari berbagai latar belakang sosial budaya, profesi dan kompetensi untuk berkiprah dalam dunia politik,” tutur Salim. 

Ketua Bidang Kepemudaan DPP PKS, Gamal Albinsaid, menyebutkan, hadirnya kaum muda bukan hanya untuk memenangkan konstelasi politik, tapi juga memberi inspirasi dan nilai positif bagi generasi muda. “Tugas kita bukan hanya memenangkan konstelasi politik, tapi memberikan pendidikan bagi generasi muda untuk mampu berpolitik dengan santun bijak dan berkarakter," ujar dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement