REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah video yang ditayangkan di BBC Asian Network menyoroti kurangnya wanita Muslim di Angkatan Darat Inggris mendapat hinaan dari warganet. Video yang diunggah di akun Twitter pada Rabu (27/10) itu menampilkan aktivitas tentara Inggris yang dirancang untuk mendorong wanita Muslim bergabung militer.

Ada tiga wanita dari Bradford yang mengambil bagian dalam berbagai kegiatan, mulai dari pendakian hingga latihan penyerangan. Namun, warganet mengkritik pesan dalam video dengan menyuarakan keprihatinan mereka tentang Muslim yang bergabung militer Inggris.

Sejumlah orang mempertanyakan maksud dari BBC mempromosikan video itu. “Pergi ke luar negeri untuk membunuh keluarga Muslim lain dan Anda bertanya mengapa jumlah Muslim yang bergabung dalam militer rendah?” kata salah seorang warganet.

Mayor Kate Hannaford dari Royal Artillery mengatakan dalam video bahwa Angkatan Darat Inggris sangat ingin merekrut orang dari berbagai latar belakang. “Sangat penting untuk mendapatkan orang yang berbeda, berpikir dengan cara yang berbeda sehingga kita bisa menjadi tentara yang baik di masa depan,” kata Hannaford, dilansir Middle East Eye, Jumat (29/10).

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, hanya ada sekitar 450 Muslim yang bertugas di Angkatan Darat Inggris dan jumlah terkecil adalah tentara wanita. Warganet yang lain mengutuk video itu dan mengatakan BBC sedang dieksploitasi.

“Ini menjijikan dan memalukan bagi BBC Asian Network karena membiarkan stasiun radio mereka dieksploitasi secara sinis dengan cara ini,” ujar mereka.

Dalam video tersebut, para wanita berbicara tentang pengalaman positif yang didapat dari kegiatan militer. Mereka mengatakan itu membuat mereka lebih sadar akan peluang karier yang tersedia di militer.

Video tersebut juga menyatakan lebih banyak gaya kamp pelatihan sedang direncanakan selama beberapa bulan mendatang dalam upaya untuk mendorong lebih banyak wanita Muslim bergabung dengan militer.

https://www.middleeasteye.net/news/british-army-muslim-women-recruitment-video-scorn

Ikuti Whatsapp Channel Republika