Jumat 29 Oct 2021 06:41 WIB

Jika Klaster Baru Muncul, Aktivitas Ekonomi Tutup Sementara

Wiku meminta agar kegiatan sosial ekonomi tersebut untuk ditutup sementara.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah (pemda) bertindak tegas terhadap pembukaan aktivitas sosial ekonomi yang terbukti menyebabkan klaster baru atau kenaikan kasus. Bahkan, Wiku meminta agar kegiatan sosial ekonomi tersebut untuk ditutup sementara.

“Apabila terdapat aktivitas sosial ekonomi yang mulai berjalan atau diuji cobakan namun terbukti menyebabkan klaster atau kenaikan kasus, saya meminta pelaksana dan pemerintah daerah setempat untuk tegas menutup sementara dan mengevaluasi pembukaan aktivitas terkait,” ujar Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Jumat (29/10).

Wiku mengatakan, peningkatan mobilitas penduduk ini menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mempertahankan penurunan kasus, terutama seiring dengan menurunnya kasus dan pembukaan aktivitas sosial ekonomi. Menurut dia, peningkatan mobilitas ini akan tetap aman dari Covid-19 jika masyarakat selalu menghindari kerumunan dan menjaga jarak.

Karena itu, ia mengimbau agar pengelola fasilitas publik memastikan adanya petugas untuk melakukan skrining di pintu masuk melalui aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, penerapan protokol kesehatan oleh para pengunjung di dalam fasilitas publik itupun juga harus terus diawasi.

“Kepada pengunjung, jangan ragu untuk saling mengingatkan apabila ada yang tidak disiplin protokol kesehatan,” kata dia.

Wiku meyakini, jika setiap masyarakat bertanggung jawab dalam menjalankan protokol kesehatan, maka periode libur Natal dan Tahun Baru pun tak akan menyebabkan terjadinya lonjakan kasus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement