Jumat 29 Oct 2021 08:04 WIB

UUS CIMB Niaga Catat Pembiayaan Rp 35,4 Triliun

CIMB Niaga melaporkan laba bersih konsolidasi tumbuh 69 persen.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. Pada kuartal III 2021
Foto: Republika/Darmawan
Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. Pada kuartal III 2021

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. Pada kuartal III 2021, total pembiayaan tercatat mencapai Rp 35,4 triliun atau tumbuh 8,6 persen (yoy) dan DPK naik 4,6 persen menjadi sebesar Rp 36,7 triliun.

Secara konsolidasi, PT Bank CIMB Niaga Tbk melaporkan laba bersih konsolidasi tumbuh 69 persen (yoy) menjadi Rp 3,2 triliun. Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, pencapaian ini menghasilkan kinerja yang berada di atas level sebelum COVID-19.

"Ini didukung oleh pendapatan operasional dan pengendalian biaya yang dikelola dengan baik," katanya dalam keterangan, Jumat (29/10).

Sehingga, CIMB Niaga dapat mempertahankan double-digit ROE sebesar 10,8 persen. ROE tidak termasuk Exceptional Items sebesar 11,2 persen. Pada aspek neraca keuangan, CIMB Niaga berhasil meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,6 persen dengan rasio CASA sebesar 61,7 persen.

"Meskipun tren indikator COVID-19 yang membaik, kami tetap optimistis dengan berhati-hati terhadap kinerja di masa mendatang," katanya.

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat baik masing-masing sebesar 22,6 persen dan 76,7 persen per 30 September 2021. Total aset tercatat mencapai Rp 295,4 triliun. Total penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp 228,0 triliun dengan Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 8,5 persen (yoy) dan 11,7 persen (yoy).

Per 30 September 2021, transaksi finansial digital melalui OCTO Mobile meningkat sebesar 94,6 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit dikontribusikan oleh bisnis Consumer Banking yang tumbuh 5,7 persen (yoy). Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 8,1 persen (yoy), sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 13,4 persen (yoy).

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement