REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Said Aqil Siroj mengunjungi kompleks Yayasan Al Khairaat untuk berziarah ke makam Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri di Palu, Jumat (29/10). Ulama yang wafat pada 22 Desember 1969 ini merupakan pendiri salah satu organisasi keagamaan terbesar di Sulawesi Tengah, yaitu Al Khairaat.
Saat berziarah ke makam Sayyid Idrus bin Salim, Kiai Said Aqil didampingi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama ( PWNU) Sulawesi Tengah, Lukman Thahir dan Ketua PWNU Sulawesi Utara Ulyas Thaha. Kai Said menjelaskan Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri atau yang biasa disapa Guru Tua adalah guru dan teladan pendidikan.
Menurut Kiai Said, pendiri Al Khairaat ini sosok penting penyebaran Islam di kawasan Timur Indonesia. "Setiap kepengurusan PBNU kami selalu menempatkan unsur dzurriyah dari keluarga besar Al Khairaat. Ini merupakan bentuk khidmat kepada perjuangan Sayyid Idrus Al Jufri," ujar Kiai Said dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jum'at (29/10).
Hubungan NU dan Al Khairaat sangat erat sejak dulu. Kedekatan NU dengan Al Khairaat juga tampak kuat saat Habib Saggaf bin Muhammad Al Jufri wafat pada pertengahan 2021. Bahkan, PBNU secara khusus mengeluarkan surat instuksi kepada warga nahdliyyin untuk menyelengarakan sholat ghoib.
"Berpulangnya Ketua Utama Al Khairaat ini yang juga cucu Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri merupakan duka mendalam bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama," kata Pondok Pesantren Al Tsaqafah ini.
Selain ziarah ke makam Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri, KH Said Aqil Siroj dijadwalkan melantik dan membuka Musyawarah Kerja Wilayah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Tengah Masa Khidmah 2021-2026 di Palu, Jumat (29/10).