REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) merealisasikan bantuan bagi 19 desa wisata penyangga destinasi superprioritas (DSP) Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kemendes PDTT Sugito di Jakarta, Jumat (29/10), mengatakan, potensi luar biasa pariwisata yang dimiliki Lombok harus didukung penguatan infrastruktur objek dan amenitas desa wisata. Selain itu, peningkatan kualitas SDM pariwisasta melalui pelatihan rumah tinggal (homestay), kuliner, dan pemandu wisata.
"Pariwisata adalah industri yang dinamis, inovatif dan kreatif. Maka dari itu, kami terus berusaha mempercepat kemandirian desa, melalui peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendukung dan kapasitas pelaku wisata di wilayah penyangga DSP Mandalika," ujar Sugito melalui keterangan tertulis.
Dari segi penguatan infrastruktur objek dan amenitas desa wisata, tambahnya, Kemendes memfasilitasi desa-desa penyangga DSP Mandalika dengan membangun sarana dan prasarana di 19 desa di 4 kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Utara.
Ke-19 desa wisata di Lombok tersebut adalah Desa Selong Belanak, Desa Kopang Rembiga, Desa Bilibante, Desa Aik Dareq, Desa Kembang Kuning, Desa Sembalun, Desa Pringgasela, Desa Seruni Mumbul, Desa Sembalun Bumbung, dan Desa Paremas. Kemudian, Desa Sugian, Desa Mamben Baru, Desa Senaru, Desa Malaka, Desa Jenggala, Desa Pemenang Barat, Desa Sesaot, Desa Sekotong Tengah, dan Desa Sedau.