Sabtu 30 Oct 2021 00:05 WIB

Bandung Targetkan Seluruh Kecamatan Miliki Sekolah Lansia

Diharapkan lansia bisa terus eksis dan produktif sehingga kesehatannya tetap terjaga.

Red: Ani Nursalikah
Bandung Targetkan Seluruh Kecamatan Miliki Sekolah Lansia. Relawan pendamping berbincang dengan warga lanjut usia (Lansia) saat Pembukaan Sekolah Lansia di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (23/9). Program sekolah bagi lansia yang rencananya akan digelar di seluruh kecamatan di Kota Bandung tersebut bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan terhadap perilaku psikologis serta kesehatan jasmani bagi warga lansia sebagai implementasi dari Indonesia Ramah Lansia. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Bandung Targetkan Seluruh Kecamatan Miliki Sekolah Lansia. Relawan pendamping berbincang dengan warga lanjut usia (Lansia) saat Pembukaan Sekolah Lansia di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (23/9). Program sekolah bagi lansia yang rencananya akan digelar di seluruh kecamatan di Kota Bandung tersebut bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan terhadap perilaku psikologis serta kesehatan jasmani bagi warga lansia sebagai implementasi dari Indonesia Ramah Lansia. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan setiap kecamatan memiliki sekolah lanjut usia (lansia) guna mewujudkan komitmen Bandung sebagai kota ramah lansia.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan kini total sudah ada delapan sekolah lansia di delapan kecamatan, yakni di Kecamatan Antapani, Sukajadi, Ujungberung, Cinambo, Lengkong, Bandung Wetan, Sumur Bandung, dan yang baru diresmikan di Astanaanyar.

Baca Juga

"Saya berharap Kota Bandung bisa memiliki 30 sekolah lansia di 30 kecamatan sehingga kota ramah lansia bisa segera terwujud," kata Yana, Jumat (29/10).

Menurut Yana, di Kota Bandung terdapat sebanyak 294.114 jiwa yang tergolong lansia atau sekitar 11 persen dari jumlah penduduk. Yana mengatakan lansia seharusnya tidak hanya dijadikan objek pembangunan, tetapi harus dijadikan subjek.