REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tim dari BKSDA Riau berhasil mengevakuasi seekor tapir betina setelah terkena jerat di kawasan Minas, Siak. Kaki tapir itu terluka parah karena terlalu lama terikat tali.
Plh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Hartono, mengatakan, BKSDA Wilayah II menerima laporan ada seekor tapir yang terjerat. Tim pun segera diturunkan untuk melakukan penyelamatan di lokasi penelusuran untuk mencari keberadaan tapir dilakukan dengan mengikuti jejak.
"Tapir betina itu ditemukan dalam kondisi lemas dan terbaring di kebun sawit masyarakat," kata Hartono kepada media di Pekanbaru, Jumat (29/10).
Menurut dia, berdasarkan keterangan dari warga, tapir itu pertama kali ditemukan oleh pekerja sawit sedang terbaring di bawah pokok sawit, kebun masyarakat. Upaya evakuasi pun dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi kondisi.
"Dari hasil identifikasi diketahui tapir tersebut berjenis kelamin betina dewasa. Ditemukan pula dua luka pada kaki hewan tersebut akibat jerat. Luka terdapat pada bagian kaki kiri depan," kata dia.
Luka lainnya berada di telapak kaki sudah putus akibat jerat, tapi sudah hampir sembuh lukanya. Sedangkan pada bagian kaki belakang baru terkena jerat. Tali jerat sudah putus tapi daging di kaki sudah habis dan tinggal tulang.
"Karena luka jerat sudah cukup parah, tim segera melakukan evakuasi tapir ke kandang evakuasi dan dibawa ke Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut," kata dia.