Jumat 29 Oct 2021 21:46 WIB

Mandiri Sekuritas Catat Pertumbuhan di Kuartal III 2021

Seluruh lini bisnis Mandiri Sekuritas per 30 September tumbuh sangat kuat

Mandiri Sekuritas (ilustrasi). PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas/Perusahaan), perusahaan anak dari Bank Mandiri, kembali mencatatkan pertumbuhan bisnis kuat di tengah masa pandemi, didukung seluruh lini bisnis, yaitu: Investment Banking dan Retail yang masing-masing tumbuh 118 persen, Mandiri Securities Singapore yang tumbuh sebesar 78 persen, dan Capital Market Institusi sebesar 60 persen.
Foto: dok Mandiri sekuritas
Mandiri Sekuritas (ilustrasi). PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas/Perusahaan), perusahaan anak dari Bank Mandiri, kembali mencatatkan pertumbuhan bisnis kuat di tengah masa pandemi, didukung seluruh lini bisnis, yaitu: Investment Banking dan Retail yang masing-masing tumbuh 118 persen, Mandiri Securities Singapore yang tumbuh sebesar 78 persen, dan Capital Market Institusi sebesar 60 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas/Perusahaan), perusahaan anak dari Bank Mandiri, kembali mencatatkan pertumbuhan bisnis kuat di tengah masa pandemi, didukung seluruh lini bisnis, yaitu: Investment Banking dan Retail yang masing-masing tumbuh 118 persen, Mandiri Securities Singapore yang tumbuh sebesar 78 persen, dan Capital Market Institusi sebesar 60 persen.

Pertumbuhan kuat seluruh lini bisnis tersebut membuat Perusahaan mencatatkan pendapatan usaha yang meningkat sebesar 93 persen menjadi Rp 872 miliar. Laba bersih meningkat signifikan sebesar 426 persen menjadi Rp231 miliar pada Kuartal III 2021 (per 30 September 2021) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.

Tentang kinerja bisnis yang kuat tersebut, Oki Ramadhana, Direktur Utama Mandiri Sekuritas mengatakan,"Seluruh lini bisnis Mandiri Sekuritas per 30 September mencatatkan pertumbuhan yang sangat kuat. Lini bisnis Investment Banking dan perusahaan anak kami, Mandiri Securities Singapore, mencatatkan kenaikan kinerja masing-masing sebesar 118 persen dan 78 persen. Kenaikan ini didukung dengan selesainya 33 penjaminan obligasi rupiah dan deals terkait yang diantaranya adalah: Jaya Ancol, Wijaya Karya, dan Pupuk Indonesia serta 5 right issues, yaitu; BRI, Sarana Meditama, Summarecon Agung, Bank Permata, Bhineka Abadi oleh tim Investment Banking. BRI right issue merupakan equity deals terbesar di Indonesia. Sementara bisnis global bonds kami melalui Mandiri Securities Singapore telah merampungkan sejumlah strategic deals tertinggi dari penerbit-penerbit global bonds pertama, seperti PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan Indofood CBP Tbk dengan pangsa pasar sebesar 8 persen," katanya.

"Selain itu, 2 lini bisnis lain, yaitu Retail dan Capital Market juga mencatatkan kinerja kuatnya di periode ini. Lini bisnis Retail kembali mencatatkan pertumbuhan bisnis kuat di tengah pandemi dengan pertumbuhan pendapatan bisnis sebesar 118 persen dan peningkatan jumlah nasabah sebesar 42% year-on- year. Sementara lini bisnis Capital Market meningkat 60 persen per 30 September 2021 setelah bersama Investment Banking berhasil mendukung 2 IPO, yaitu Archi dan Bukalapak yang mengantarkan Mandiri Sekuritas pada posisi no. 1 Bloomberg League Table dalam hal Equity Underwriting. Bukalapak adalah IPO perusahaan teknologi digital pertama dan terbesar di Indonesia," kata Oki.

Sejumlah pencapaian bisnis Mandiri Sekuritas tersebut, Perusahaan ini juga dianugerahi penghargaan sebagai Best Corporate and Investment Banking in Indonesia oleh Best Bank Awards, AsiaMoney pada September 2021. Dengan diraihnya penghargaan ini, Mandiri Sekuritas telah duduk sebagai Best Corporate and Investment Bank in Indonesia versi AsiaMoney selama (3) tiga tahun berturut-turut.

"Ke depan, selain berfokus kepada inovasi-inovasi untuk menyediakan solusi investasi pasar modal bagi para klien/nasabah, kami juga akan terus bersinergi dengan Mandiri Group dan para pemangku kepentingan lain untuk memastikan bahwa klien/nasabah kami mendapatkan layanan perbankan dan investasi pasar modal yang sesuai kebutuhan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dengan fokus tersebut, kami optimis dapat menutup tahun 2021 dengan hasil bisnis yang lebih kuat," kata Oki.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement