REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mencatat hingga September 2021 terdapat surplus daya listrik mencapai 300 megawatt di Lampung.
"Untuk sistem kelistrikan Lampung daya surplus sebanyak 300 megawatt atau sekitar 25,27 persen dari total kapasitas di Lampung," ujar General Manager PLN UID Lampung, I Gede Agung Sindu Putra, secara virtual dalam kegiatan Multistakeholder Forum and Customer Gathering PLN, di Bandarlampung, Jumat (29/10).
Menurutnya, saat ini total daya mampu listrik Lampung ada 1.438,20 megawatt, dengan beban puncak 1.144 megawatt."Dengan adanya surplus ini menjadi ruang untuk memperluas investasi, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi di Lampung," katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya daya listrik yang stabil dan rasio elektrifikasi sebesar 99,93 persen Lampung siap menerima pelaku usaha untuk berinvestasi di Lampung."Rasio elektrifikasi desa pun sudah hampir 100 persen, pulau terluar pun sudah kita salurkan listrik, terutama pulau yang menjadi kawasan wisata modern jadi kita bisa ajak pelaku usaha untuk berinvestasi ke Lampung, dan ini salah satu dukungan untuk menumbuhkan perekonomian daerah," ucapnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto."Saat ini pemerintah sedang mengembangkan pariwisata di kawasan hutan, desa, pantai, pulau jadi dukungan atas kelistrikan penting untuk membangun pariwisata Lampung," ujar Fahrizal Darminto.
Dia melanjutkan, dengan memaksimalkan pembangunan infrastruktur listrik dapat menjadi salah satu dukungan untuk membangun kesejahteraan masyarakat."Perekonomian, industri dan kesejahteraan masyarakat tentu berkaitan erat dengan adanya infrastruktur listrik di suatu daerah, sehingga semua perlu dijaga," ujarnya pula.