Jumat 29 Oct 2021 23:26 WIB

Satgas IDI: PCR Jadi Gold Standard Alat Tes Covid-19

Satgas IDI menilai pelaku perjalanan Jawa-Bali wajib PCR karena arusnya sedang tinggi

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan Polymerase chain reaction (PCR) menjadi pengujian yang dinilai paling sensitif dan efektif untuk digunakan di masa pandemi Covid-19
Foto: Dok pribadi
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan Polymerase chain reaction (PCR) menjadi pengujian yang dinilai paling sensitif dan efektif untuk digunakan di masa pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polymerase chain reaction (PCR) menjadi pengujian yang dinilai paling sensitif dan efektif untuk digunakan di masa pandemi Covid-19, kata seorang pakar kesehatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"PCR bisa dikatakan sebagai gold standard yang terbaik untuk mendeteksi Covid-19. Pasien yang dirawat sudah tidak ada keluhan, kalau dites PCR masih bisa positif karena walau virus hancur dan berkeping-keping masih ada bagian virus yang terdeteksi," kata Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban dalam acara Anda Bertanya, IDI Menjawab di YouTube Kemkominfo RI yang diikuti dari Jakarta, Jumat malam.

PCR bahkan lebih akurat dibandingkan alat tes lainnya seperti antigen, G-Nose maupun antibodi. "Kita pernah pakai antibodi, ternyata tidak benar (hasilnya) kemudian kita hapus nggak boleh lagi," katanya.

Kemudian pemerintah memberlakukan tes menggunakan G-Nose atau Gadjah Mada Electronic Nose COVID-19 sebagai alat tes diagnostik cepat berbasis kecerdasan buatan untuk mendeteksi Covid-19 melalui embusan napas yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada.