REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Arab Saudi terus melakukan upaya untuk membersihkan Masjidil Haram sepanjang waktu. Menurut keterangan direktur departemen sanitasi dan karpet di Masjidil Haram, mereka mencuci 1.500 karpet setiap minggu di Kudai.
Kerajaan Saudi kini telah meningkatkan kapasitas jumlah jamaah haji dan jamaah yang diizinkan untuk melakukan umrah dan shalat di Masjidil Haram sejak September lalu. Sebanyak 100 ribu jemaah dapat melakukan umrah setiap hari, dan 60.000 jemaah akan dapat sholat di masjid.
Para jemaah ini sebelumya harus mendaftar melalui aplikasi Tawakkalna. Mereka juga harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 yang disetujui kerajaan
Selama berada di dua masjid suci, jemaah dilarang melepaskan masker dan jemaah juga tetap diharuskan menjaga jarak. Umroh telah dimulai kembali sejak 10 Agustus ketika Kerajaan terus melonggarkan pembatasan virus corona.
"Dengan upaya dan dukungan dari pemerintah Raja Salman untuk melayani jamaah, kepresidenan mendirikan pusat pembersihan karpet khusus di Kudai dengan peralatan berteknologi tinggi terbaru," kata direktur departemen sanitasi dan karpet di Masjidil Haram, Jaber Al-Wadaani dilansir dari Arab News, Sabtu (30/10).
Pusat tersebut memiliki tim spesialis yang bekerja untuk memastikan pembersihan memenuhi standar dan untuk memastikan bahwa karpet dikembalikan ke masjid tanpa ada kerusakan. Selain itu Masjidil Haram juga memiliki mesin sendiri untuk membersihkan karpet secara langsung.