Sabtu 30 Oct 2021 09:13 WIB

243 Siswa Guru Bandung Kena Covid-19, PTM tak Berhenti Total

Total sekolah yang telah diperiksa sudah memenuhi target 212 sekolah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas melakukan disinfeksi di sebuah kelas di SDN 065 Cihampelas yang ditutup sementara di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/10/2021). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan menutup sementara 14 sekolah di Kota Bandung akibat temuan kasus COVID-19 hasil tes usap PCR secara acak di sejumlah sekolah.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Petugas melakukan disinfeksi di sebuah kelas di SDN 065 Cihampelas yang ditutup sementara di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/10/2021). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan menutup sementara 14 sekolah di Kota Bandung akibat temuan kasus COVID-19 hasil tes usap PCR secara acak di sejumlah sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka di Kota Bandung dan terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah pasca dilakukan tes PCR. Total sekolah yang telah diperiksa sudah memenuhi target 212 sekolah.

Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat hingga Jumat (29/10) pukul 11.00 Wib kemarin, jumlah sekolah yang sudah dilakukan pemeriksaan 212. Sedangkan hasil yang sudah keluar 7.515 sampel dari 190 sekolah.

Baca Juga

"Positif 243 atau 3,2 persen dan negatif 7.272 atau 96,8 persen," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara saat dikonfirmasi, Sabtu (30/10).

Sebelumnya, tercatat sebanyak 46 sekolah memiliki hasil tes PCR diatas 5 persen sehingga diputuskan PTM terbatas dihentikan sementara. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung sendiri akan melakukan evaluasi setelah tes PCR kepada seluruh siswa dan guru selesai.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengungkapkan penanganan terhadap siswa dan guru yang terpapar Covid-19 dilakukan sesuai standar kesehatan. Ia pun menegaskan pihaknya mengacu kepada aturan terkait pelaksanaan PTM.

"Nanti kita konsisten dengan SOP walau sudah dua ratus yang Mang Oded paham walau sudah 200 tapi hitungan persentase kalau dibawah saya kira tetap (PTM berjalan)," katanya, Jumat (29/10) kemarin di Mesjid Pusdai.

Ia mengungkapkan, pihaknya hanya akan menghentikan PTM terhadap sekolah yang memiliki hasil tes PCR diatas 5 persen. "Nggak (ditutup semua) itu terbatas," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement