REPUBLIKA.CO.ID, ROMA--Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dalam kunjungan kerja mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Roma, Italia, Jumat (29/10) hingga Minggu (31/10). Sebelum KTT G-20 yang akan dihadiri Jokowi, Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Meksiko, India, dan Cina.
"Pertemuan dengan Menlu Meksiko, saya menyampaikan mengenai presidensi Indonesia di G-20 tahun depan yang mengambil tema besar recover together recover stronger, dan saya tekankan bahwa Indonesia akan memberikan perhatian besar terhadap kepentingan negara berkembang," ujar Retno dalam press briefing secara virtual dari Roma, Sabtu (30/10).
Retno mengatakan kepada Menlu Meksiko bahwa Indonesia akan menitikberatkan kata kunci inklusivitas dalam keketuan di G-20 tahun depan. Menurutnya, Meksiko memuji bahwa sangat tepat pendekatan yang diambil Indonesia selama keketuaannya mendatang. "Kita juga melakukan komparasi mengenai masing-masing posisi negara terhadap isu perubahan iklim dan transisi energi," ujarnya.
"Kita sepakat mengenai komitmen yang telah dibuat untuk segera dipenuhi termasuk mengenai penyediaan dana adaptasi yang dijanjikan oleh negara-negara maju," ujarnya menambahkan.
Hal serupa disampaikan Retno dalam pertemuan dengan Menlu India. Retno mengatakan, bahwa India memberikan dukungan mengenai keketuan Indonesia di G-20. Seperti diketahui, setelah keketuaan Indonesia, India selanjutnya akan memegang kekuasaan G-20. "Dalam hal ini India juga sepakat untuk memberikan perhatian kepada negara berkembang di dalam forum G-20," ujarnya.
Selain itu, kedua Menlu juga melakukan perbandingan mengenai situasi covid di masing-masing negara yang sudah mengalami kemajuan yang signifikan. Retno menjelaskan kepada Menlu India bahwa kemajuan di Indonesia sangat baik dan positivity rate selalu di bawah 1 persen, dan beberapa hari ini mencapai 0,4 persen.
"Kita juga mengatakan bahwa India adalah salah satu dari 19 negara yang sudah dapat berkunjung wisatawannya ke Bali," kata Retno.
Kedua Menlu juga membicarakan soal kemungkinan segera menjajaki pembuatan vaccinated travel line (VTL) dan pengakuan sertifikat vaksin untuk melindungi perjalanan secara aman. Indonesia mengharapkan dalam pembicaraan tersebut agar pemesanan vaksin Indonesia di India tidak mengalami keterlambatan dalam pengiriman.
Menyoal perubahan iklim, India dan Indonesia sepakat mengedepankan pentingnya semua negara melakukan komitmen sesuai dengan kewajibannya. Mereka mendorong negara-negara maju dapat memenuhi komitmen dukungan pendanaan dan alih teknologi. Retno belum melakukan pertemuan dengan Menlu Cina. Dia akan melakukan pertemuan pada Jumat (29/10) pukul 21.00 waktu setempat.