REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen Muhammad Fadil Imran, akanmengevaluasi sejumlah tim patroli malam seperti tim Raimas Backbone Polres Jakarta Timur hingga tim Jaguar Polresta Depok. Dia tak ingin ada lagi tim patroli yang bertindak semena-mena.
"Saya rencananya akan mengumpulkan patroli roda dua, nanti saya akan berikan pelatihan khusus. Saya akan siapkan helmnya, kendaraannya, senjatanya," kata Fadil di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu, (30/10).
Fadil bilang, pihaknya juga akan mempersiapkan SOP khusus bagi tim patroli malam ini. Tujuannya agar mereka menjalankan tugas sesuai prosedur dan tidak semena-mena.
"Supaya jangan ada lagi ada (tim) Jaguar, Kobra, apalagi itu tim ketupat sayur, tim lele apa itu macam-macam (yang) akhirnya dia tumbuh berkembang sendiri suka-suka dia," ujarnya.
Tim patroli malam ini, lanjut Fadil, juga akan diberikan pemahaman terkait HAM dan prosedur penggeledahan. "Dia sudah mengerti tentang HAM, dia sudah mengerti tentang perspektif komunikasi dan kejahatan dan bagaimana dia mengecek identitas kalau ketemu orang mabuk, bagaimana dia mengecek kadar alkohol dalam darahnya apa, enggak seperti sekarang debat kusir, enggak jelas," tegasnya.
"Demikian juga dia memahami undang-undang yang melekat pada dirinya. Menggeledah orang memeriksa orang yang namanya tertangkap tangan dan sebagainya," ucapnya menambahkan.
Tim patroli malam ini, kata Fadil, berasal dari kesatuan Sabhara. Mereka bertugas menjaga keamanan Ibu Kota dari aksi tawuran dan balap liar, mulai jam 10 malam hingga 5 pagi. Mereka juga akan dibekali kemampuan bela diri.
Sebelumnya, Bintara Unit (Banit) 51 Unit Dalmas Satuan Sabhara Polres Metro Jakarta Timur (Polrestro Jaktim), Aipda Monang Parlindungan Ambarita dimutasi menjadi Bintara Bidang Humas Polda Metro Jaya. Dia dimutasi usai video yang menayangkan dirinya membentak seorang remaja yang menolak ponselnya diperiksa, viral di media sosial. Malam itu, Ambarita sedang melakukan patroli bersama Tim Raimas Backbone.