REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Israel untuk mendorong AS mencabut sanksi yang dikenakan pada Suriah. Hal ini memungkinkan perusahaan Rusia melakukan proyek rekonstruksi di Suriah.
Putin telah menyampaikan permintaan kepada Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk berbicara dengan AS mengenai persoalan tersebut selama kunjungan terakhir Bennett ke Rusia, sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (30/10).
Seorang pejabat Israel mengatakan, Rusia ingin perusahaannya memenangkan proyek konstruksi besar di negara yang dilanda perang itu. Sebab dikhawatirkan, perusahaan asal Rusia terkena efek sanksi AS jika mereka mengambil bagian dalam rekonstruksi Suriah.
Sanksi tersebut menjadi penghalang utama bagi perusahaan asing yang tertarik untuk terlibat dalam upaya rekonstruksi Suriah. Menurut pejabat Israel itu, Rusia berpendapat bahwa mempertahankan sanksi terhadap Suriah membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan Iran di bawah sanksi AS untuk melaksanakan proyek-proyek rekonstruksi besar, sehingga justru meningkatkan pengaruh Iran di Suriah.
Namun, terkait hal itu, kantor perdana menteri Israel menolak mengomentari laporan ini. Saat ini, Rusia, Israel, dan AS sedang mendiskusikan untuk mengadakan pertemuan trilateral penasihat keamanan nasional mereka untuk membahas jalan ke depan di Suriah, tetapi belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pertemuan semacam itu.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah menyampaikan, negaranya sudah mencapai pemahaman yang baik dan stabil dengan Rusia ihwal situasi di Suriah. Sebelumnya Bennett dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan untuk pertama kalinya di Rusia pada Jumat (22/10) kemarin.
"Saya melihat bahwa Presiden Putin memperhatikan kebutuhan keamanan Israel," kata Bennett selama pertemuan kabinet. "Dalam beberapa hal, Rusia adalah tetangga kami dan penting bagi kami untuk mengelola situasi sulit di (Suriah) dengan lancar dan tanpa kecelakaan," ujarnya menambahkan.
Bennett juga mengatakan dia dan Putin membahas masalah program nuklir Iran. Menurut surat kabar Haaretz, pertemuan Bennett-Putin turut membahas posisi Iran di Suriah dan kemungkinan upaya Israel untuk menjauhkan posisi tersebut dari perbatasan Israel.
Bennett mengadakan pertemuan pertamanya dengan Putin sebagai perdana menteri Israel pada Jumat (23/10) di kota Sochi, Rusia. Menteri Perumahan dan Konstruksi Israel Ze'ev Elkin, yang menemani Bennett selama kunjungannya ke Rusia, sebelumnya mengatakan kedua pemimpin mencapai kesepakatan untuk mempertahankan kebijakan Israel-Rusia yang sama di Suriah.