Sabtu 30 Oct 2021 17:00 WIB

Arkeolog Mesir Temukan Benda Purbakala Zaman Bizantium

Mesir meruntuhkan Istana Tawfiq Pasha Andraos yang berusia 120 tahun.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Bangunan kuno Mesir (ilustrasi).
Foto: AP
Bangunan kuno Mesir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Misi arkeologi Mesir di Istana Tawfiq Pasha Andraos yang diruntuhkan baru-baru ini menemukan sejumlah lampu dan bejana dari zaman Bizantium. Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal Dewan Purbakala Mesir Mustafa Waziri pada 17 Oktober lalu.  

Seperti dikutip dari al-Monitor, Sabtu (30/10) Waziri mengatakan temuan pada 17 Oktober itu salah satu dari serangkaian temuan di Kota Luxor, selatan Mesir. Ia mengatakan proses eskavasi di lokasi tersebut sudah selesai.

Baca Juga

Pada bulan Agustus lalu pihak berwenang Mesir meruntuhkan Istana Tawfiq Pasha Andraos yang berusia 120 tahun di dekat Kuil Luxor dan menghadap ke Sungai Nil. Kementerian Purbakala Mesir mengambil keputusan ini karena ada situs arkeologis di bawah istana tersebut.

Istana itu kediaman pemimpin revolusi 1919, Saad Zaghloul setelah kolonial Inggris melarang pergerakannya. Istana itu berisi benda-benda berharga seperti artefak-artefak langka dan mobil yang dilapisi emas. Pada 2013 dua jenazah putri Andros yang tewas secara misterius ditemukan di dalam istana tersebut.

Andraos merupakan anggota House of Representative dari Luxor dari tahun 1921 hingga 1935. Istananya bukan yang pertama yang dihancurkan pihak berwenang Mesir. Tahun 2009 lalu pemerintah Mubarak menghancurkan istana Yassa Andraos, saudara Tawfik untuk membuka museum Luxor tapi langkah tersebut menimbulkan kontroversi.

"Bahkan Museum Louvre memiliki monumen di bawah dan tidak pernah dihancurkan," kata pemandu wisata dan para Mesir, Bassam al-Shammaa, pada Al-Monitor.

"Tidak dapat dibenarkan menghancurkan monumen antik untuk yang lain terutama mengingat Mesir menjadi saksi peradapan bersejarah berturut-turut, tidak dapat dipikirkan untuk menghancurkan sebuah monumen kuno untuk benda antik di bawahnya," tambah Shammaa.

Shammaa mengatakan Istana Luxor berlokasi beberapa langkah dari monumen Romawi yang terkenal di depan barat pertama Kuil Luxor. Monumen paling terkenal milik Kaisar Hadrian dan didedikasikan untuk Dewi Serapis, sebuah patung ditempatkan di ujung barat daya taman Kuil Luxor, sangat dekat dengan Istana Andraos. Menurutnya monumen tersebut dibangun 126 Masehi.

Peneliti arkeologi dari Kementerian Purbakala Mesir Ahmed Amer mengatakan temuan ini menjadi tahapan baru bagi arkeologi. Temuan terbaru, katanya, memberikan detail baru mengenai kehidupan orang Mesir di masa kuno baik yang kehidupan agama maupun sekulernya.

Ia menyinggung benda-benda antik yang sangat banyak yang ditemukan di wilayah Saqqara, selatan Kairo beberapa tahun terakhir. Ahmer menambahkan para peneliti juga menemukan kota hilang yang disebut 'Kota Emas' di Kota Luxor.

Ia mengatakan semua barang antik yang sudah ditemukan akan mendorong ilmu pengetahuan dan pariwisata. Ia menambahnyak banyak temuan arkeologi yang diteliti tapi tidak diperlihatkan pada turis.

Menurut Amer beberapa tahun terakhir peneliti menemukan koin-koin perak Romawi, dinding dari zaman Romawi, dan gudang tua di bawah Istana Tawfiq Pasha Andraos. Ia mengatakan peneliti juga menemukan banyak lampu yang dibuat dari berbagai bahan.

Menurut Amer lampu-lampu itu berisi minyak dan garam, sumbunya mengapung. Lampu-lampu itu kerap memperlihatkan gambar-gambar kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir kuno, gambar binatang dan motif tumbuhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement