REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gede Pasek Suardika memutuskan mengundurkan diri dari posisi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Hanura. Kini, Gede Pasek ditunjuk sebagai ketua umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN) yang diinisiasi oleh loyalis mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
"Saya mencoba ladang pengabdian yang baru dengan menanam bibit perjuangan yang baru," ujar Pasek saat dihubungi, Sabtu (30/10).
Ia ingin dapat menjalankan ide, gagasan, dan program politik yang maksimal. Serta bermanfaat dan jelas bisa dirasakan. "Kebetulan banyak teman-teman meminta untuk membangun sendiri saja. Semoga nanti berjalan lancar dalam waktu dekat ini," kata Pasek.
Salah satu inisiator PKN, Mirwan Amir mengatakan bahwa gagasan politik kebangsaan Gede Pasek sejalan dengan kebutuhan bangsa. Pihaknya mengaku gembira ketika mantan sekretaris jenderal Partai Hanura itu bergabung dengan partai yang berisi dari mantan kader Partai Demokrat, aktivis PPI, dan alumni Cipayung.
"Dia kuat banget dengan konsep dan visi kebangsaan. Bahkan program perjuangan pun sudah diselesaikan GPS (Gede Pasek Suardika)," ujar mantan anggota DPR Fraksi Partai Demokrat yang menjabat sebagai Bendahara Umum PKN itu.
PKN menargetkan penyelesaian struktur kepengurusan di 34 provinsi pada Desember mendatang. Setelah itu, pihaknya akan membentuk pimpinan cabang di tingkat kabupaten/kota.
"Kami senang semangat gotong royong dan berdikari sebagai landasan perjuangan PKN dengan cepat tumbuh pesat dan dipahami," ujar Mirwan.
Diketahui, Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir mengatakan bahwa pihaknya telah menerima surat pengunduran diri dari Gede Pasek Suardika. Ia menjelaskan, pihaknya tak terlalu ambil pusing terkait hengkangnya Gede Pasek.
"Kalau Hanura tidak terlalu ribet, kalau mau mundur ya mundur saja. Kan bukan orang penting juga lagi pula," ujar Inas.
Partai Hanura, kata Inas, masih memiliki sosok lain yang berkompeten mengisi posisi sekretaris jenderal. Namun penunjukan sosok pengganti tak bisa diambil dalam waktu dekat, sebab Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) sedang sakit.
"Langkah ke depan kita tentu ada langkah ke depan bagaimana menyikapi proses verifikasi yang mana Pak Ketum saat ini sedang sakit," ujar Inas.