REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menjadikan penguatan moderasi beragama (MB) sebagai salah satu program prioritas di 2021. Penguatan MB bahkan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menilai penguatan moderasi perlu dilakukan secara sinergis dan berkelanjutan, termasuk melibatkan perguruan tinggi. "Edukasi tentang moderasi beragama perlu terus didengungkan ke seluruh lapisan masyarakat," kata dia dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Ahad (31/10).
Hal ini ia sampaikan saat memberikan kuliah umum sekaligus perayaan milad ke-4 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Buntet Pesantren, Cirebon, Sabtu (30/10). Kuliah Umum ini mengusung tema 'Transformasi Institut Menuju Perguruan Tinggi yang Inklusif'.
Mahasiswa disebut berperan penting dalam mengedukasi masyarakat terkait isu-isu kekinian, termasuk moderasi beragama. Apalagi, tantangan perkembangan zaman juga semakin kompleks.
"Mahasiswa harus punya andil dalam mengedukasi masyarakat tentang indahnya konsep moderasi beragama," ujarnya.
Ketua STIT Buntet Pesantren Fahad Ahmad Sadat menyampaikan Buntet merupakan pesantren tua di Indonesia. Pesantren ini berdiri sejak tahun 1700-an.
"STIT Buntet Pesantren masih berumur empat tahun. Namun sudah mendapat predikat terbaik dalam pendataan akademik. Dalam dua tahun, dosen sudah mempunyai NIDN dan Jabatan Fungsional. Semoga tahun depan sudah masuk Sertifikasi Dosen," kata Fahad .
STIT Buntet Pesantren saat ini disebut memiliki 22 dosen tetap. Sebanya 14 dosen sudah mempunyai NIDN sebanyak 14 dosen, 9 dosen diantaranya telah memiliki Jabatan Fungsional. Diakhir acara, Wamenag Zainut Tauhid menyerahkan secara simbolis beasiswa kepada 50 mahasiswa berprestasi dengan total bantuan sebesar Rp 100 juta.