Ahad 31 Oct 2021 09:07 WIB

Jabar Sudah Disuntikkan 34 Juta Dosis Vaksin ke Warganya

Kecepatan vaksinasi akan ditingkatkan hingga 600 ribu dosis sehari.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ilham Tirta
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke warga (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar), Dewi Sartika melaporkan, per Kamis (28/10), Jabar sudah menyuntikkan 34.395.530 dosis vaksin Covid-19 kepada warga. Kecepatan rata-rata vaksinasi Covid-19 di Jabar dalam tujuh hari terakhir mencapai 345.247 dosis per hari.

Jumlah masyarakat yang telah mendapat vaksin dosis pertama sebanyak 21.559.810 orang. Adapun untuk dosis kedua sebanyak 12.799.720 orang.

"Meski kecepatan itu yang tertinggi dibanding provinsi lain, kami harus terus meningkatkan kecepatan sampai sekitar 600 ribu dosis per hari untuk mengejar herd immunity atau kekebalan komunal di akhir tahun ini," ujar Dewi di Kota Bandung, akhir pekan ini.

Dewi mengatakan, ada sejumlah kendala dalam meningkatkan kecepatan vaksinasi Covid-19. Salah satunya ketersediaan vaksin dan sinkronisasi data.

Jabar berharap vaksin selalu tersedia dan berkesinambungan sehingga saat stok menipis, sudah ada pasokan lagi dari pusat.

"Ini agak terkendala. Kemudian soal sinkronisasi data yang belum teroptimalisasi dengan baik. Ini kita upayakan terus," paparnya.

Provinsi Jabar, kata dia, hingga saat ini sudah menerima 44.858.146 dosis vaksin. Semua dosis yang diterima hampir seluruhnya sudah terdistribusikan ke kabupaten/kota.

Dewi juga melaporkan perkembangan Covid-19 di Jabar. Menurutnya, ada penambahan kasus meski persentasenya kecil dan masih terkendali. Berdasarkan data Dinkes Jabar pada 28 Oktober 2021 pukul 18.00 WIB, jumlah terkonfirmasi sebanyak 705.430 orang (bertambah 111), kasus aktif 1.199 (bertambah 9), sembuh 689.538 (bertambah 97), dan tingkat kesembuhan 97,75 persen.

Dewi mengimbau kepada masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat beraktivitas. Meskipun secara keseluruhan laju penambahan kasus menurun, tetapi masyarakat tetap bersiaga dengan terus mengetatkan protokol kesehatan. "Alhamdulillah BOR kita saat ini sudah di bawah 3 persen," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement