Ahad 31 Oct 2021 16:07 WIB

Hammoud Buka Jalan Jadi Wali Kota Muslim Pertama Dearborn

Kota Dearborn di Michigan punya kandidat wali kota Arab dan Muslim untuk pertama kali

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Seseorang berdiri di bilik pemungutan suara. Kota Dearborn di Michigan punya kandidat wali kota Arab dan Muslim untuk pertama kali. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Seseorang berdiri di bilik pemungutan suara. Kota Dearborn di Michigan punya kandidat wali kota Arab dan Muslim untuk pertama kali. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DEARBORN -- Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, pemilihan wali kota Dearborn, Amerika Serikat (AS) akan terbuka lebar. Kota itu dikenal sebagai pusat warga Arab-Amerika. Abdullah Hammoud bakal terjun dalam kontestasi dan berharap dapat menjadi orang Arab serta Muslim pertama yang menjadi wali kota di sana.

Sejak 2007, kursi wali kota Dearborn diduduki John B O'Reilly. Namun karena sakit, dia semakin jarang muncul di hadapan publik selama setahun terakhir. Belum ada yang mengetahui penyakit apa yang diderita O'Reilly.

Baca Juga

Selasa pekan depan, Dearborn bakal menghelat pemilihan wali kota. Abdullah Hammoud, yang saat ini menjadi perwakilan negara bagian Michigan, bakal berpartisipasi dalam kontestasi. Dia telah memenangkan pemilihan pendahuluan pada Agustus lalu dengan margin cukup signifikan.

Hammoud, yang masih berusia 31 tahun, menempati urutan pertama dalam kandidat utama wali kota. Pesaingnya adalah politikus veteran Gary Woronchak (66 tahun).

Hammoud memiliki misi sederhana untuk Dearborn. Dia ingin meningkatkan kualitas kehidupan seluruh warga di sana. Dearborn menghadapi beberapa masalah mendesak termasuk pajak properti, keamanan publik, dan banjir yang berulang.

Sebagai anggota Partai Demokrat, Hammoud menyebut dirinya "progresif pragmatis". Hammoud mengungkapkan bagi siapa pun yang merasa tidak nyaman dengan agama, ras, dan cara pandang politiknya, dia berharap hal itu disuarakan secara terbuka.

"Jika Anda memiliki pertanyaan atau ketakutan berdasarkan hal-hal yang mungkin pernah Anda dengar di media atau beberapa persepsi negatif tentang Muslim dan warga Arab-Amerika, tanyakan!" katanya kepada para pemilih dilaporkan laman Aljazirah, Sabtu (30/10).

Menurut sensus 2010, 40 persen populasi Dearborn adalah warga Arab-Amerika. Dalam beberapa tahun terakhir, komunitas Arab telah melihat peningkatan jumlah pemilih yang stabil. Hal itu turut mendorong munculnya beberapa politisi lokal, termasuk Hammoud.

Menurut Micho Assi, seorang advokat Arab-Amerika, para pemilih Arab tidak ingin mencoblos sembarang kandidat Arab dalam pemilu. Mereka mencari kandidat dengan kualifikasi tepat. Assi berpendapat pemilihan Hammoud akan menjadi bersejarah.

"Kami tidak dapat menyangkal fakta bahwa tidak hanya orang Arab dari segi populasi membuat persentase yang baik dari Dearborn. Namun juga orang Arab telah membuat perbedaan dalam ekonomi serta sejarah dan kehidupan Dearborn, sehingga mereka layak memiliki perwakilan dalam hal kepemimpinan," ujar Assi.

Sementara itu, Gary Woronchak mengungkapkan pengalamannya di bidang pemerintahan membuatnya lebih memenuhi syarat menjadi wali kota dibanding Hammoud. Woronchak adalah mantan perwakilan negara bagian dan komisaris daerah. "Saya memiliki pengalaman paling banyak di kantor publik sejauh ini. Itu bahkan tidak dekat (dengan pengalaman Hammoud)," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement