REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi Hukum dan Keamanan DPR RI M Nasir Djamil mengapresiasi Kapolda Aceh, yang telah berhasil menangkap pelaku penembakan Pos Polisi di Aceh Barat dan penembakan terhadap Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di wilayah Pidie.
Keberhasilan ini, menurut Nasir, menunjukkan Kapolda Aceh Irjen Polisi Ahmad Haydar ingin menjawab spekulasi yang berkembang soal insiden penembakan itu. “Dengan ditangkapnya pelaku penembakan di dua tempat itu, maka spekulasi soal siapa pelaku dan motifnya telah dijawab oleh polisi,” kata Nasir dalam pesan watsapp kepada Republika.co.id, Ahad (31/10).
Nasir mengaku memberikan acungkan jempol untuk Kapolda Aceh Ahmad Haydar dan jajarannya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama jajaran kepolisian berhasil membekuk para pelaku.
Seperti yang diketahui, ada dua kejadian penembakan beruntun terhadap aparat keamanan di Aceh. Pos Polisi di Desa Manggi, Polsek Panton Reue, Aceh Barat, diberondong tembakan oleh orang tak dikenal pada Kamis (28/10) dini hari, berselang esoknya Dantim Bais Kabupaten Pidie Kapten Inf Abdul Majid (53) menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK).
Penangkapan pelaku, kata Nasir, sangat penting mengingat Aceh adalah daerah yang pernah bergolak. Sehingga tidak heran jika muncul spekulasi siapa pelakunya dan motif penembakan. Dikatakannya, sejumlah koleganya di DPR RI juga menanyakan sembari mengkuatirkan bahwa kasus itu akan berpotensi mengancam keamanan dan politik pasca-Aceh damai.
“Sejumlah anggota DPR RI menelepon saya dan menanyakan apakah kasus penembakan itu berpotensi mengancam perdamaian di Aceh”?, kata Nasir mengulang pertanyaan koleganya itu.
Kepada Kapolda Aceh, Ketua Forbes DPR RI dan DPD RI asal Aceh itu berharap agar kasus ini dibuka secara terang benderang sehingga masyarakat mengetahui apa sesungguhnya motif pelaku penembakan.
Nasir juga berharap dari dua pelaku dapat dikembangkan kasus ini sehingga publik juga dapat mengetahui apakah pelakunya tunggal atau tidak. “Semoga kasus ini dapat secepatnya rampung di kepolisian dan dilanjutkan ke penuntut sehingga di persidangan dapat mengikuti dan mendengar apa dan mengapa pelaku melakukan penembakan. Saya menduga persidangan ini akan menarik karena melibatkan TNI dan Polri,” papar Nasir.