Ahad 31 Oct 2021 19:15 WIB

Tingkat Vaksinasi Bangkalan Terendah di Jawa Timur

Sebagian warga yang berprofesi sebagai petani menilai vaksinasi tidak perlu.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada santri saat dilaksanakan program Serbuan Vaksinasi di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (18/6/2021). Vaksinasi tersebut diikuti sekitar ribuan warga dan santri di Bangkalan.
Foto: ANTARA/Tina
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada santri saat dilaksanakan program Serbuan Vaksinasi di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (18/6/2021). Vaksinasi tersebut diikuti sekitar ribuan warga dan santri di Bangkalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, Kabupaten Bangkalan merupakan kabupaten yang memiliki tingkat vaksinasi terendah di wilayah aglomerasi Surabaya Raya. Wilayah aglomerasi Surabaya Raya terdiri dari Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Sidoarjo dan Bangkalan.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan per Sabtu (30/10), capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Bangkalan adalah 37,76 persen atau sebanyak 311.573 penduduk, sementara capaian vaksinasi dosis kedua Kabupaten Bangkalan adalah 17,16 persen atau 141.627 penduduk.

"Bangkalan adalah wilayah aglomerasi yang termasuk masih rendah. Itu akan mempengaruhi kota-kota lain yang sebetulnya sudah bagus tetapi tetap dianggap rendah," ujar Muhadjir, Ahad (31/10).

Dia mendapatkan laporan dari Wakil Bupati Bangkalan Mohni, masih banyak warga yang enggan untuk divaksin. Hal itu dilatar belakangi oleh pekerjaan warga Bangkalan yang dominan adalah petani, sehingga mereka banyak yang menganggap vaksin untuk mereka tidak begitu perlu.

"Antara lain berkaitan dengan pekerjaan mereka, karena mereka merupakan petani di sini. Sehingga berpikir, saya cuma petani ngapain repot-repot divaksin," ujar Muhadjir.

Ia mengatakan, untuk mencapai kekebalan kawanan, maka vaksin harus dimiliki seluruh kalangan masyarakat. Karena itu, dia meminta semua unsur masyarakat ikut terlibat dalam memberikan sosialisasi pentingnya vaksin kepada masyarakat yang masih belum memahami pentingnya vaksin.

"Karena itu harus diyakinkan vaksin ini penting untuk siapa saja apapun pekerjaannya. Karena itu saya mohon bantuan dari tokoh-tokoh masyarakat, yang menjadi kunci untuk menyadarkan masyarakat," katanya.

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Bangkalan, Kecamatan Tanah Merah menargetkan 46.719 warga menerima vaksin. Tetapi, berdqsarkan data per 25 Oktober, yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 13.446 warga, atau 29 persen warga, dan untuk vaksinasi dosis kedua baru 2.207 warga atau 4,72 persen.

Dian Fath Risalah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement