Ahad 31 Oct 2021 19:47 WIB

Restrukturisasi Bikin Kinerja Krakatau Steel Makin Positif

Untuk pertahankan kinerja, proses restrukturisasi harus terus dilanjutkan,

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo menandatangani baja produk terbaru saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9). Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan pencapaian kinerja positif PT Krakatau Steel tak lepas dari upaya restrukturisasi menyeluruh yang tengah dijalankan.
Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Joko Widodo menandatangani baja produk terbaru saat meresmikan pabrik Hot Strip Mill 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Kota Cilegon, Banten, Selasa (21/9). Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan pencapaian kinerja positif PT Krakatau Steel tak lepas dari upaya restrukturisasi menyeluruh yang tengah dijalankan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan pencapaian kinerja positif PT Krakatau Steel tak lepas dari upaya restrukturisasi menyeluruh yang tengah dijalankan. Toto menilai Krakatau Steel telah melakukan sejumlah terobosan, mulai dari melepas sebagian anak perusahaan yang tidak selaras dengan bisnis inti, merampingkan produk induk, hingga melakukan serangkaian langkah efisiensi biaya sehingga struktur biaya bisa lebih ramping.

"Ini dilakukan hampir tiga semester terakhir dan hasilnya laporan semester I tahun ini angka bottom line sudah bergerak positif," ujar Toto saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Ahad (31/10).

Baca Juga

Untuk mempertahankan kinerja positif ini, Toto menilai proses restrukturisasi harus terus dilanjutkan dengan konsisten. Terlebih, ucap Toto, sejumlah investasi besar Krakatau Steel di masa lalu seperti project blast furnace juga tidak sesuai harapan. 

"Proyek ini termasuk prioritas yang harus diselesaikan. Ke depan untuk meningkatkan value Krakatau Steel secara lebih optimal, maka upaya peningkatan nilai anak usaha lewat mekanisme IPO bisa dilaksanakan," ucap Toto.

Toto menyebut langkah Krakatau Steel membagi kelompok bisnis pada beberapa subholding, termasuk subholding infrastruktur merupakan hal tepat dalam meningkatkan nilai group Krakatau Steel secara keseluruhan.

Toto mencontohkan Krakatau Bandar Samudera yang merupakan pelabuhan dalam dan berpotensi menjadi pelabuhan besar yang tidak sekadar melayani internal Krakatau Steel, melainkan juga sebagai pelabuhan umum. Pun dengan Krakatau Tirta yang menjadi pemasok kebutuhan air bersih dan air baku di kawasan industri dan kota cilegon dengan tingkat penguasaan pasar cukup baik. Sementara di energi, lanjut Toto, Krakatau Steel Group memiliki Krakatau Daya Listrik sebagai pemasok energi untuk kawasan industri di Krakatau Steel.

"Tiga anak perusahaan tersebut cukup prospek untuk berkembang mandiri. Alternatif IPO bisa dipertimbangkan untuk alternatif pendanaan bagi ekspansi usaha. Di samping itu, sebagai BUMN Tbk maka aspek tata kelola perusahaan bisa ditingkatkan sehingga kinerja juga bisa lebih baik ke depan," kata Toto menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement