REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang hamba hendaknya senantiasa mewaspadai fitnah dan tipu daya iblis yang datang dengan berbagai cara.
Dikutip dari buku Talbis Iblis karya Ibnul Jauzi dengan pentahqiq Syaikh Ali Hasan al-Halabi, perlu diketahui bahwa Iblis yang selalu sibuk mengacaukan pikiran anak Adam ternyata adalah korban pertama dari kekacauan pribadinya.
Pasalnya, dia tidak patuh atas ungkapan verbal yang memerintahkannya bersujud kepada Adam, dan justru Iblis lebih memilih membandingkan asal usulnya dengan asal usul manusia pertama ini.
قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ "(Iblis) berkata: 'Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah'." (QS Shad ayat 76).
Tak cukup sampai di situ, Iblis juga mengemukakan bantahannya terhadap Allah SWT, Raja Yang Mahabijaksana:
قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَٰذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ
"Dia (Iblis) berkata: 'Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan daripada aku? ....'" (QS Al Isra ayat 62)
Maksudnya, jelaskanlah kepadaku mengapa Engkau lebih memuliakan Adam atas diriku?
Sanggahan Iblis ini membuatnya teperdaya, sebab dia menilai bahwa apa yang Allah lakukan sama sekali tidak bermanfaat. Parahnya, dia melanjutkan sikap tersebut dengan kesombongan: "... Aku lebih baik daripada dia ...." (QS. Shad ayat 76)
Iblis menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam semata-mata demi mengagungkan dirinya sendiri. Namun yang terjadi justru sebaliknya, dia malah menghinakan dirinya dengan mendapatkan laknat dan siksa Allah SWT.