Senin 01 Nov 2021 08:56 WIB

UAD Kontribusi untuk Negeri Lewat Karya Ilmiah

Para mahasiswa tersebut membuat karya berjudul Metode The Hexa Personality.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Para mahasiswa UAD yang meraih medali perak pada ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 34 di Sumatra Utara. Mereka adalah Fatimah Azzahra, Aldasya Devi Latfianti, Ainun Zanjabila Maksurah dan Dhea Alifia Subyantoro dari Prodi Psikologi UAD. Para mahasiswa tersebut dibimbing oleh Dosen Psikologi UAD, Dessy Pranungsari.
Foto: UAD
Para mahasiswa UAD yang meraih medali perak pada ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 34 di Sumatra Utara. Mereka adalah Fatimah Azzahra, Aldasya Devi Latfianti, Ainun Zanjabila Maksurah dan Dhea Alifia Subyantoro dari Prodi Psikologi UAD. Para mahasiswa tersebut dibimbing oleh Dosen Psikologi UAD, Dessy Pranungsari.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wabah Covid-19 yang melanda dunia termasuk di Indonesia tidak lantas membuat kita mati kutu. Justru ini menjadi tantangan buat kita untuk mengatasi atau mencari solusi jitu keluar dari jeratan virus yang mematikan. Pemikiran seperti inilah ada di kepala Dahlan muda yang sedang menimba ilmu di kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Mereka ini bahu membahu menawarkan solusi dalam mengatasi permasalahan negeri. Setidaknya hal tersebut telah dibuktikan para mahasiswa dalam ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 34 di Sumatra Utara. Dalam ajang ini mereka berhasil merebut medali perak dan dua tim UAD meraih juara favorit. Capaian ini telah menempatkan UAD pada peringkat 23 PTN/PTS dan mengukuhkan UAD ke posisi satu PTS di Pimnas 34.

Medali perak berhasil diraih Fatimah Azzahra, Aldasya Devi Latfianti, Ainun Zanjabila Maksurah dan Dhea Alifia Subyantoro dari Prodi Psikologi. Para mahasiswa ini dibimbing oleh Dessy Pranungsari, berhasil meraih medali perak untuk PKM Pengabdian Masyarakat.

Para mahasiswa tersebut  membuat karya berjudul Metode The Hexa Personality Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Siswa SMAN 1 Ngemplak di Masa Pandemi. Ainun mengatakan, ide berawal dari kesulitan siswa-siswa untuk kuliah daring.

Banyaknya permasalahan yang muncul dari kondisi itu membuat keluarga menjadi tidak sejahtera secara psikologis. Sebagai solusinya mereka membuat pelatihan dengan inovasi permainan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis siswa. "Dengan memainkan permainan itu, kami harapkan siswa bisa meningkat kesejahteraan psikologisnya," kata Ainun, Sabtu (30/10).

Juara favorit

Kemudian untuk tim pertama yang meraih juara favorit terdiri dari Faiyana Nurul Arrifqi, Intan Dyah Prawesti, Thalia Diva Prameswari dan Safira Restiara Dyah Palupi dari Prodi Kedokteran, serta Yuni Tri Widya Ningrum dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Mereka ini didampingi pembimbing Dewi Yuniasih yang  berhasil meraih juara favorit PKM Pengabdian Masyarakat. Adapun  karya ilmiahnya berjudul Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran dalam Pencegahan Covid-19 pada Anak dengan Buku Permainan Mazzle.

Faiyana menuturkan, sasaran mereka memang anak-anak pra-sekolah dasar.  Tujuan dari karya ilmiah ini adalah menciptakan suasana yang lebih menyenangkan  untuk anak-anak dengan belajar sambil bermain dan bercerita, sekaligus mengasah dan menstimulus kognitif anak-anak.

Metode ini, lanjut Faiyana, juga mengasah pengetahuan untuk anak-anak  karena banyak dari mereka yang belum mendapat pemahaman tentang pencegahan Covid-19, karena selama ini sosialisasi hanya fokus untuk  orang dewasa.

Sedangkan, tim kedua yang meraih juara favorit terdiri dari Fabriofca Galih Yatalaththov, Nabilah Adzra Fahlevi dan Benta Lenggar dari Prodi Biologi. Mereka menjadi juara favorit di skema PKM Riset Eksakta atas bimbingan Rita Maliza.

Adapun judul karya ilmiahnya adalah  Potensi Senyawa Flavonoid Tanaman Krokot Sebagai Terapi Hipoksia Secara In Vivo. Menurut Fabriofca, penderita Covid-19 yang mengalami happy hypoxia belum ada penanganan, dan baru mendapatkan terapi oksigen serta  ventilator.

Karenanya, mereka mencoba lakukan riset tanaman krokot yang belum banyak dimanfaatkan masyarakat. Padahal, tanaman ini masuk jenis yang tumbuh bebas di pekarangan, sawah atau ladang dan  selama ini lebih banyak dianggap masyarakat sebagai hama.

"Harapan kami, ada penelitian lanjutan dan melahirkan terobosan bahwa tanaman krokot dapat menjadi obat happy hypoxia bagi penderita Covid-19," ujar Fabriofca. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement