Senin 01 Nov 2021 11:50 WIB

Delapan Pekerja Tiang Operator Seluler di Agam Tersetrum

Satu pekerja asal Indramayu meninggal setelah tersetrum yang bekerja saat hujan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Delapan pekerja pemasangan tiang kabel jaringan salah satu operator telepon seluler tersetrum di Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Ahad (31/10).
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Delapan pekerja pemasangan tiang kabel jaringan salah satu operator telepon seluler tersetrum di Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Ahad (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Sebanyak delapan orang pekerja pemasangan tiang kabel jaringan salah satu operator telepon seluler mengalami kecelakaan tersetrum aliran listrik di Jorong Sariak Laweh, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Ahad (31/10).

"Delapan orang dilaporkan terkena setrum saat bekerja memasang kabel jaringan, kabarnya karena tiang yang mereka pasang mengenai kabel PLN, satu orang meninggal dunia," kata Wali Nagari Nan Tujuah, Tarmizi di Kabupaten Agam, Senin (1/11).

Menurut Tarmizi, para pekerja melakukan pemasangan tiang di area persawahan dalam keadaan hujan pada Ahad sekitar pukul 17.30 WIB. "Tiang yang mereka pasang roboh, tiang yang sudah dipasangi kabel itu roboh dan kabelnya menyentuh kabel Tegangan Menengah milik PLN hingga semua pekerja terkena aliran listrik," katanya.

Pemasangan tiang kabel itu dilakukan di sekitar jalan lintas Bukittinggi-Medan Km 32 yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Adapun para pekerja merupakan warga Indramayu, Jawa Barat.

Menurut Tarmizi, semua korban dilarikan ke Puskesmas Palupuh dan rumah sakit untuk dilakukan tindakan medis menyelamatkan nyawa korban. "Termasuk sopirnya, semua dibawa ke Puskesmas dan ada yang dilarikan ke Rumah Sakit di Bukittinggi," katanya.

Tarmizi menyebutkan, kecelakaan itu juga telah ditangani Polsek Palupuh. Korban meninggal dunia diketahui atas nama Kadinah (36 tahun) dengan alamat sesuai KTP Desa Sukra Wetan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Dua orang dinyatakan dalam keadaan kritis sementara lima orang lainnya juga menjalani perawatan. Insiden membuat warga di sekitar lokasi kejadian buncah dan ikut melakukan evakuasi terhadap para korban hingga melarikan ke Rumah Sakit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement