Senin 01 Nov 2021 12:39 WIB

Dosen Akuntansi Bantu Tingkatkan Kesadaran Milenial 

Asosiasi Forum Dosen Akuntansi di ASEAN, ingin ikut serta di dalam mewujudkan SDGS. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
ASEAN Accounting Education Workgroup (AAEW) menggelar Webinar bertajuk
Foto: Istimewa
ASEAN Accounting Education Workgroup (AAEW) menggelar Webinar bertajuk "Peluang dan Tantangan Menuju Terwujudnya SDGS: Perspektif Kolaborasi Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat," akhir pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dosen akutansi yang tergabung dalam ASEAN Accounting Education Workgroup (AAEW), menggelar Webinar bertajuk "Peluang dan Tantangan Menuju Terwujudnya SDGS: Perspektif Kolaborasi Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat," Sabtu, (30/10). Webinar ini merupakan rangkaian puncak dari penyelenggaraan ASEAN Future Sustainability Leader (A-FSL) 2021 Indonesia Chapter yang pertama kali dilakukan di tahun ini.

Perguruan tinggi yang menjadi host dalam A-FSL 2021 Indonesia Chapter adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas, Politeknik Negeri Medan, Universitas Parahyangan, Universitas Padjadjaran, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan Universitas Trisakti. Sementara co-host ada tiga perguruan tinggi yakni Universitas Negeri Jakarta, Universitas Islam Sumatera Utara dan Universitas Methodist Indonesia.

Menurut Organizing Committee President of AFSL Dr. Melly Surianti SE Ak MSi CA CMA, acara ini bertujuan untuk meningkatkan awareness para generasi muda atau milenial terhadap isu SDGS. “AFSL telah dimulai beberapa bulan lalu, dimulai dengan kegiatan webinar pada Agustus 2021 lalu. Di kegiatan itu, kami mengundang para generasi milenial yang sangat inspiratif. Di mana mereka konsen pada isu SDGS,” ujarnya.

Melly menjelaskan, tujuan digelarnya webinar pertama pada Agustus lalu, untuk menarik minat para generasi muda. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan Video Case Competition.

“Jadi Video Case Competition adalah kompetisi pembuatan video durasi 5 menit, yang kami tujukan untuk seluruh mahasiswa perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan para siswa SMA. Ada dua kategori, senior dan junior,” katanya.

Dari seluruh video yang disubmit, kata dia, panitia memilih 5 finalis dari setiap kategori. Di mana penilaian untuk setiap finalis dilakukan pada 29 Oktober, dengan 3 orang juri.

“Puncak acara hari ini dengan Webinar dan pengumuman kejuaraan Video Case Competition, serta penandatanganan AAEW dengan para partner baru yang menjadi host dan co-host pada acara webinar ini, salah satunya STIE Ekuitas," katanya.

Menurutnya, pemenang 1,2 dan 3 setiap kategori akan diikutsertakan pada kompetisi regional yang akan diselenggarakan di Malaysia pada November nanti.

Melly berharap, kegiatan ini akan menjadi penyemangat bagi para generasi muda untuk meningkatkan awareness para generasi muda. Sebagai calon pemimpin di masa depan sesuai tujuan yang dirumuskan dalam SDGS.

“Kami optimistis, bahwa kegiatan ini akan menjadi rutin. Ini kegiatan pertama, tapi antusiasme kegiatan masyarakat tinggi. Mudah-mudahan ke depan bisa memberikan kontribusi lebih besar terhadap perkembangan SDGS di Indonesia,” katanya.

Sementara menurut President of ASEAN Accounting Education Workgroup (AAEW) Dr Nanny Dewi T SE MCom, event ini merupakan inisiasi dan ide dari Prof Rozainun Abdul Aziz dari Malaysia. Menurutnya, dialah yang menggagas ide kerja sama di ASEAN, khususnya dalam merespon SDGS. 

"Selama ini, kami dosen-dosen di bidang akuntansi yang mungkin kegiatannya lebih terfoskus pada bidang kegiatan akuntansi. Namun, kami juga menyadari bahwa SDGS adalah hal yang sagat penting dan agenda cukup besar di dunia,” katanya.

Menurutnya, para dosen akuntansi menyadari bahwa sebagai bagian penghuni dari bumi ini mereka ikut bertanggung jawab menjaga kelangsungan kehidupan di planet ini. Itu sebabnya, Asosiasi Forum dosen akuntansi di ASEAN, ingin ikut serta di dalam mewujudkan SDGS. 

"Kegiatan ini pertama, alhamdulillah kegiatan ini tidak hanya direspon di satu negara, sehingga kegiatan ini yang diinisiasi ini bisa menyentuh dan menggerakkan bukan hanya kami para dosen, tapi kaum muda yang akan tinggal lebih lama di planet ini,” paparnya.

Para dosen akuntansi, kata dia, ingin menyentuh dan mengajak serta anak muda di ASEAN untuk lebih mengenal tentang konsep SDGS. Agar kaum muda sudah punya kesadaran untuk berkiprah menyelamatkan bumi. 

"Diharapkan ide tentang SDGS-nya dikembangkan lebih lanjut agar bisa memiliki dampak lebih luas, agar bisa kerja sama dengan anak muda lain di ASEAN,” katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement