REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai kondang Nahdlatul Ulama (NU), KH Miftah Maulana Habiburrahman melelang blangkonnya dalam acara “Konser Santri untuk Indonesia” yang digelar RMI PBNU pada Ahad (31/10) malam. Blangkon dai yang akrab dipanggil Gus Miftah ini berhasil terjual dengan harga Rp 200 juta.
Awalnya blangkon Gus Miftah itu ditawar dengan harga Rp 100 juta, namun kemudian dinaikkan menjadi Rp 200 juta. Akhirnya, blangkon tersebut terjual kepada Owner PS Store, Putra Siregar. Hasil lelang tersebut akan diberikan seluruhnya untuk mendukung Gerakan Pesantren Asuh (GPA) binaan Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI PBNU).
Menanggapi hasil lelang blangkonnya, Gus Miftah menyampaikan bahwa Putra Siregar merupakan salah satu artis atau selebgram binaannya. Ia pun pernah mengajarkan tentang konsep mencari rezeki kepadanya.
“Saya mengatakan beliau pada waktu itu bagaimana konsep mencari rezeki yang benar,” ujar Gus Miftah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (1/11).
Menurut Gus Miftah, rizeki itu datang dengan tiga cara. Pertama, yaitu dengan cara mencarinya atau dengan bekerja. Kedua, datangnya rezeki itu karena diberi Allah. Ketiga, rezeki datang karena memberi sebagain rezekinya kepada orang lain seperti yang dilakukan Putra Siregar.“Seperti tadi yang dicontohkan mas Putra Siregar,” ucap Gus Miftah.
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta ini kemudian mengibaratkan seperti seseorang yang ingin menangkap ayam. Menurut dia, kalau ingin menangkap ayam sebenarnya tidak harus dikejar, tapi bisa dengan memberikan umpan makanan dulu untuk kemudian ditangkap.
Baca juga : Gejala Menopause Bisa Pengaruhi Area Mulut
“Demikian juga rezeki, kalau ingin mendapatkan rezeki yang banyak, kita pancing dengan sedekah. Maka dengan sedekah yang kita berikan, seperti tadi yang dicontohkan Mas putra Siregar, rezeki itu akan datang mendekat kita,” kata Gus Miftah.
Sementara itu, Putra Siregar dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu kunci suksesnya adalah sedekah. Karena itu, pada masa pandemi ini ia pun kerap melakukan penggalangan dana dan perusahaannya akhirnya lebih maju.
“Ternyata, meskipun di tengah pandemi karena kita tidak nge-defense atau bukan menyimpan modal, dan banyak membantu masyarakat dalam konflik di tengah pandemi, perusahaan saya malah 10 kali lipat lebih sukses dan itu karena sedekah,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Putra Siregar juga mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19 dirinya banyak melakukan penambahan karyawan. “Bahkan, saya penambahan karyawan dari ratusan sampai mau ke seribu, malah saat Covid-19. Jadi saat orang pecat karyawan, saya kebalikannya, saya menerima atau open recruitment karyawan,” jelasnya.