REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Kesehatan (menkes) yang digantikan meminta pemerintah negara-negara bagian mengaktifkan kembali pusat vaksinasi Covid-19 yang ditutup musim panas lalu untuk membantu menyuntikkan vaksin booster. Pengaktifan kembali pusat vaksinasi disebabkan infeksi virus corona menyebar dengan cepat.
Komite tetap vaksinasi Jerman merekomendasikan vaksin booster bagi warga berusia 70 tahun ke atas dan beberapa kelompok lainnya. Kementerian Kesehatan mengatakan setiap warga berhak menerima satu dosis tambahan. Hal ini memicu kritik dari organisasi yang mewakili dokter.
Program vaksinasi Jerman melambat sejak musim panas lalu. Berdasarkan data pemerintah, sekitar dua pertiga dari 83 juta populasi sudah divaksin lengkap.
Sementara beberapa pekan terakhir angka infeksi merangkak dengan stabil. Pada Senin (1/11) jumlah kasus infeksi dalam tujuh hari terakhir bertahan di angka 1548 per 100 ribu warga, naik dari pekan sebelumnya yang 1101,1 per 100 ribu warga.
"Untuk memberikan vaksin booster sebanyak, secepat mungkin, mulai sekarang negara-negara bagian harus menyiapkan kembali pusat vaksinasi yang ditutup sejak akhir September," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn seperti dikutip surat kabar Rheinische Post.
Spahn juga meminta otoritas regional untuk mengirim undangan ke semua orang yang berusia 60 tahun ke atas untuk menerima dosis ketiga vaksin virus corona. Pusat vaksinasi khusus memainkan peran signifikan dalam program vaksinasi Jerman tapi kini banyak yang ditutup atau dihentikan karena program melambat.