Selasa 02 Nov 2021 00:48 WIB

Hunian Hotel Berbintang di NTT Naik

Hal ini menunjukkan usaha perhotelan mulai bergerak di tengah pemulihan ekonomi.

Red: Fuji Pratiwi
Petugas menginspeksi kamar hotel (ilustrasi). Penghunian hotel bintang di NTT meningkat.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas menginspeksi kamar hotel (ilustrasi). Penghunian hotel bintang di NTT meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di NTT naik dari Juli sebesar 20,35 persen menjadi 22,92 persen pada Agustus dan September menjadi 36,68 persen.

"TPK hotel berbintang di NTT trennya meningkat. Ini menunjukkan usaha perhotelan mulai kembali bergeliat di tengah upaya pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 yang sedang berjalan, kata Kepala BPS Provinsi NTT Darwis Sitorus di Kupang, Senin (1/11).

Baca Juga

Ia menjelaskan, TPK hotel berbintang pada September 2021 sebesar 36,68 persen ini naik 1,88 poin (yoy) dari September 2020 sebesar 34,80 persen. BPS mencatat jumlah tamu menginap pada hotel bintang di NTT pada September sejumlah 30.681 orang terdiri dari 30.410 orang tamu nusantara dan 271 orang tamu mancanegara.

Sementara rata-rata lama tamu menginap selama 1,45 hari yang terdiri dari tamu nusantara yang menginap selama 1,45 hari dan mancanegara selama 1,68 hari. Rata-rata lama menginap ini, kata dia terkoreksi sedikit menurun dibandingkan pada Agustus yaitu dari tamu nusantara dan mancanegara, masing-masing 1,65 hari dan 2,8 hari.

Darwis menambahkan, di sisi lain, jumlah penumpang angkutan udara yang datang ke NTT pada September tercatat sebanyak 81.090 orang, sedangkan penumpang yang berangkat sebanyak 76.730 orang. Penumpang yang datang dan berangkat lebih banyak melalui Bandara El Tari di Kota Kupang mencapai 54,17 persen persen, diikuti Bandara Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat 14,97 persen. Bandara Umbu Mehang Kunda di Kabupaten Sumba Timur 5,97 persen dan Bandara Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende 5,59 persen, serta bandara lainnya dengan total 19.30 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement