REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Istana Kremlin bersikeras bahwa Sputnik Light yang dikembangkan Rusia adalah vaksin Covid-19 satu dosis, Senin (1/11). Padahal sebelumnya Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan vaksin itu hanya akan digunakan sebagai penguat bagi orang-orang yang telah menerima vaksinasi.
Pekan lalu, Murashko mengatakan bahwa dengan penyebaran virus varian Delta, kementerian akan beralih untuk merekomendasikan agar Sputnik Light digunakan untuk vaksinasi ulang saja. Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kata-kata Murashko telah diambil di luar konteks.
"Itu adalah dua vaksin yang berbeda (Sputnik V dan Sputnik Light) dan efisiensi keduanya benar-benar telah terbukti, tidak hanya di negara kita tetapi di banyak negara di dunia, kata Peskov dalam sebuah pengarahan.
Rusia telah mempromosikan Sputnik Light yang hanya perlu satu dosis saja, ketimbang Sputnik V dengan dua dosis. Vaksin itu akan menjadi sebagai vaksin mandiri yang efektif serta booster yang dapat dikombinasikan dengan vaksin non-Rusia.
"Oleh karena itu, Sputnik Light dapat digunakan baik sebagai vaksin utama maupun sebagai booster," ujar Peskov.