Senin 01 Nov 2021 22:43 WIB

Kemenkes Siapkan Teknis Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Kemenkes masih tetap fokus pada vaksinasi kelompok rentan seperti lanjut usia.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan sedang mempersiapkan teknis dan prosedur skrining pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada kelompok usia 6 hingga 11 tahun. Diketahui, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan vaksin Sinovac dari Cina untuk vaksinasi anak di bawah 12 tahun tersebut.

"Kita menyiapkan pelaksanaan teknisnya termasuk seperti apa prosedur skrining dan prosedur vaksinasinya," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (1/11).

Nadia mengatakan, persiapan itu melibatkan rekomendasi dari organisasi profesi terkait. Di antaranya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Menurut Nadia, Kemenkes akan fokus menyelesaikan sasaran target vaksinasi untuk seluruh kelompok usia, termasuk lansia demi mencapai target kekebalan kelompok.

BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia 6 hingga 11 tahun merujuk pada hasil penilaian keamanan dan kekebalan yang ditimbulkan terhadap Covid-19. "Hasil uji klinik anak ini lebih pada aspek keamanan dan imunogenisitas. Aspek keamanan menunjukkan ini aman untuk anak usia 6 sampai 11 tahun," kata Kepala BPOM, Penny Lukito dalam konferensi pers hari ini.

Dalam laporan hasil uji klinik itu disebutkan efek samping yang muncul akibat vaksinasi serupa dengan kelompok anak usia 11 sampai 17 tahun, yaitu sekitar 11 persen hingga 17 persen dari total subjek uji klinik. Izin penggunaan vaksin Sinovac untuk anak usia 11 sampai 17 tahun sebelumnya sudah diterbitkan dan dinyatakan aman untuk digunakan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement